Legislator: HKN terkait erat dengan Bung Karno
Selasa, 13 November 2018 14:28 WIB
Peringatan HKN 2018 di Danasawi, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Selasa (13-11-2018). (Foto: Dok. pribadi)
Semarang (Antaranews Jateng) - Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap 12 November terkait erat dengan presiden ke-1 RI Soekarno (akrab disapa Bung Karno), kata Anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan) DPR RI Dewi Aryani.
Di sela peringatan HKN 2018 di Danasawi, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, Dewi Aryani mengatakan bahwa penyakit infeksi disertai gejala demam fluktuasi suhu secara teratur yang ditularkan oleh nyamuk anofeles itu mewabah di Indonesia pada 1959.
"Pada waktu itu, malaria termasuk penyakit berbahaya karena telah merenggut ratusan ribu korban jiwa," kata Anggota Fraksi PDIP DPR RI itu dalam rilisnya.
Pada 1964, lanjut dia, pemerintahan Bung Karno berhasil memberantas malaria di seluruh penjuru wilayah Indonesia, kemudian menetapkan 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional.
Ketika menyinggung tema HKN 2018 "Aku Cinta Sehat" dengan subtema "Ayo Hidup Sehat Mulai dari Kita", Dewi Aryani mengatakan bahwa HKN tahun ini menjadi momentum bagi semua insan untuk menyadari betapa pentingnya kesehatan.
"Gaya hidup sehat hendaknya dimulai dari diri sendiri, baru kemudian ditularkan kepada orang-orang tercinta di sekitar kita dan masyarakat pada umumnya," kata dia.
Menurut dia, hidup tanpa sehat jasmani rohani, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa ibadah dengan sempurna, tidak bisa berkiprah untuk masyarakat, tidak akan bisa berbuat apa-apa.
"Jadi, tanamkan dalam diri sendiri terlebih dahulu bahwa sehat adalah utama," katanya di hadapan ratusan praktisi dan kader kesehatan, di antaranya para dokter, bidan, perawat, dan kader-kader posyandu.
Hadir pula pada acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr. Hendardi.
Di sela peringatan HKN itu juga diadakan sejumlah kegiatan, di antaranya peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Jambore Kader Kesehatan, dan lomba tari kreasi CTPS (cuci tangan pakai sabun).
Di sela peringatan HKN 2018 di Danasawi, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, Dewi Aryani mengatakan bahwa penyakit infeksi disertai gejala demam fluktuasi suhu secara teratur yang ditularkan oleh nyamuk anofeles itu mewabah di Indonesia pada 1959.
"Pada waktu itu, malaria termasuk penyakit berbahaya karena telah merenggut ratusan ribu korban jiwa," kata Anggota Fraksi PDIP DPR RI itu dalam rilisnya.
Pada 1964, lanjut dia, pemerintahan Bung Karno berhasil memberantas malaria di seluruh penjuru wilayah Indonesia, kemudian menetapkan 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional.
Ketika menyinggung tema HKN 2018 "Aku Cinta Sehat" dengan subtema "Ayo Hidup Sehat Mulai dari Kita", Dewi Aryani mengatakan bahwa HKN tahun ini menjadi momentum bagi semua insan untuk menyadari betapa pentingnya kesehatan.
"Gaya hidup sehat hendaknya dimulai dari diri sendiri, baru kemudian ditularkan kepada orang-orang tercinta di sekitar kita dan masyarakat pada umumnya," kata dia.
Menurut dia, hidup tanpa sehat jasmani rohani, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa ibadah dengan sempurna, tidak bisa berkiprah untuk masyarakat, tidak akan bisa berbuat apa-apa.
"Jadi, tanamkan dalam diri sendiri terlebih dahulu bahwa sehat adalah utama," katanya di hadapan ratusan praktisi dan kader kesehatan, di antaranya para dokter, bidan, perawat, dan kader-kader posyandu.
Hadir pula pada acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr. Hendardi.
Di sela peringatan HKN itu juga diadakan sejumlah kegiatan, di antaranya peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Jambore Kader Kesehatan, dan lomba tari kreasi CTPS (cuci tangan pakai sabun).
Pewarta : Kliwon
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Anggota DPR kembali gelontorkan 20 ribu vaksin untuk pelajar Tegal
20 September 2021 14:28 WIB, 2021
Dewi Aryani: Perlu karakter berlandaskan Pancasila hadapi era globalisasi
01 March 2021 12:13 WIB, 2021
Legislator nilai perlu BLK khusus difabel agar pekerja lebih terampil
04 February 2021 10:19 WIB, 2021