Ego daerah harus dihilangkan untuk bangun Pakudjembara
Senin, 17 Desember 2018 21:56 WIB
PATI - Wakil Bupati Pati Saiful Arifin. (FOTO: Dokumentasi)
Pati (Antaranews Jateng) - Semua daerah yang tergabung dalam wilayah Kabupaten Pati, Kudus, Demak Jepara, Rembang dan Blora (Pakudjembara) agar tidak mengedepankan ego daerahnya guna mendukung pembangunan Pakudjembara, kata Wakil Bupati Pati Saiful Arifin.
"Ketika terjadi bencana akibat pembangunan infrastruktur yang kurang maksimal, akan sangat merugikan berbagai lini terlebih dalam hal perekonomian dan bisnis," ujarnya saat menyampaikan sabutan pada acara koordinasi serah terima sekretariat bersama Badan Kerja Antar Daerah (BKAD) Pakudjembara di ruang Pringgitan, Pendopo Kabupaten Pati, Senin.
Ia mencontohkan peristiwa banjir rob dan sejumlah bencana sejenisnya tentu merugikan sejumlah wilayah, terutama di Pantura Timur akan terdampak adanya kemacetan arus lalu lintas.
"Akibat permasalahan tersebut, banyak energi yang terbuang. Kondisi seperti itu tentunya merugikan wilayah pantura timur terlebih terkait dengan ekonomi," ujarnya.
Ia juga berharap adanya sinergitas antarkabupaten di wilayah Pantura timur untuk bersama membangun dengan kekuatan masing-masing.
"Contohnya Kudus yang memiliki sejumlah industri yang maju. Mungkin kalau ada perusahaan yang mau masuk bisa dialihkan ke wilayah lain. Sedangkan untuk Jepara yang punya potensi wisata kemudian Pati dengan sektor usaha mikro kecil menengahnya yang cukup besar, baik dari sektor pertanian maupun peternakan, harapnya juga bisa dikembangkan di wilayah lain yang tergabung ke dalam Pakudjembara," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pati Suharyono menambahkan BKAD Pakudjembara bisa melakukan kerja sama antar daerah di bidang pengelolaan, kemasyarakatan dan lainnya.
Sebagai contoh kerja sama tersebut, kata dia, dalam hal pembangunan jalan dari Kabupaten Pati mulai dari Kecamatan Jaken, Desa Ronggo hingga Kabupaten Blora.
Adanya kerja sama tersebut, kata dia, sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Pergantian sekretariat bersama BKAD Pakudjembara, kata Sekda, dimulai pada tahun 2015 dan akan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.
"Kebetulan untuk periode 2015-2018 berkedudukan di Kabupaten Pati, sedangkan periode 2018-2021 di Kabupaten Kudus. Berikutnya tentu bisa di Kabupaten Demak, Jepara, Rembang dan terakhir Blora secara bergiliran," ujarnya.
"Ketika terjadi bencana akibat pembangunan infrastruktur yang kurang maksimal, akan sangat merugikan berbagai lini terlebih dalam hal perekonomian dan bisnis," ujarnya saat menyampaikan sabutan pada acara koordinasi serah terima sekretariat bersama Badan Kerja Antar Daerah (BKAD) Pakudjembara di ruang Pringgitan, Pendopo Kabupaten Pati, Senin.
Ia mencontohkan peristiwa banjir rob dan sejumlah bencana sejenisnya tentu merugikan sejumlah wilayah, terutama di Pantura Timur akan terdampak adanya kemacetan arus lalu lintas.
"Akibat permasalahan tersebut, banyak energi yang terbuang. Kondisi seperti itu tentunya merugikan wilayah pantura timur terlebih terkait dengan ekonomi," ujarnya.
Ia juga berharap adanya sinergitas antarkabupaten di wilayah Pantura timur untuk bersama membangun dengan kekuatan masing-masing.
"Contohnya Kudus yang memiliki sejumlah industri yang maju. Mungkin kalau ada perusahaan yang mau masuk bisa dialihkan ke wilayah lain. Sedangkan untuk Jepara yang punya potensi wisata kemudian Pati dengan sektor usaha mikro kecil menengahnya yang cukup besar, baik dari sektor pertanian maupun peternakan, harapnya juga bisa dikembangkan di wilayah lain yang tergabung ke dalam Pakudjembara," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pati Suharyono menambahkan BKAD Pakudjembara bisa melakukan kerja sama antar daerah di bidang pengelolaan, kemasyarakatan dan lainnya.
Sebagai contoh kerja sama tersebut, kata dia, dalam hal pembangunan jalan dari Kabupaten Pati mulai dari Kecamatan Jaken, Desa Ronggo hingga Kabupaten Blora.
Adanya kerja sama tersebut, kata dia, sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Pergantian sekretariat bersama BKAD Pakudjembara, kata Sekda, dimulai pada tahun 2015 dan akan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.
"Kebetulan untuk periode 2015-2018 berkedudukan di Kabupaten Pati, sedangkan periode 2018-2021 di Kabupaten Kudus. Berikutnya tentu bisa di Kabupaten Demak, Jepara, Rembang dan terakhir Blora secara bergiliran," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pakar hukum Unsoed: Koordinasi Kejagung dan KPK hindarkan ego sektoral
08 October 2021 5:21 WIB, 2021
Kesampingkan ego sektoral, kabupaten/kota diminta bersinergi laksanakan pembangunan
03 October 2019 22:39 WIB, 2019
Wagub minta egosektoral dihilangkan demi dongkrak investasi di Jateng
17 September 2019 17:19 WIB, 2019
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB