Presiden harapkan jalan tol integrasikan kawasan ekonomi
Kamis, 20 Desember 2018 16:33 WIB
Presiden RI Joko Widodo didamping sejumlah Menteri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pramono, dan Bupati Batang Wihaji meresmikan ruas jalan tol Semarang-Batang, dan Batang-Pemalang di Jembatan Kalikuto, perbatasan wilayah Kabupaten Batang-Kendal, Kamis. (Foto: Kutnadi)
Batang (Antaranews Jateng) - Presiden Joko Widodo menegaskan dengan terbangunnya jalan Tol Trans-Jawa maka akan memudahkan mobilitas logistik dan pengguna jalan tol sehingga bisa menekan biaya.
"Pembangunan jalan untuk memberikan pilihan pada masyarakat. Mau menggunakan tol Trans-Jawa atau jalan nasional pantura, dipersilakan. Kita ingin dengan pembangunan jalan tol ini, mobilitas logistik dan mobilitas orang bisa lebih cepat lagi, mudah, dan murah," kata Presiden saat meresmikan jalan Tol Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang di Jembatan Kalikuto, perbatasan wilayah Kabupaten Kendal dan Batang, Kamis sore.
Selain itu, kata Presiden, pembangunan jalan tol diharapkan dapat mengintegrasikan kawasan industri, ekonomi khusus, dan wisata agar investasi bisa masuk ke kawaasan industri sehingga akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
"Bagi daerah yang memiliki kawasan wisata yang terlalui jalan tol, bisa dikembangkan lebih baik dan lebih banyak lagi sehingga masyarakat yang melalui jalan itu bisa berwisata dan menikmatinya," katanya.
Presiden mengatakan setelah diresmikannya jalan tol ini maka para pengguna jalan ini tidak dipungut biaya sama sekali mulai hari ini hingga 1 Januari 2019. "Itu berlaku hingga tanggal 1 Januari 2019," katanya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono mengatakan bahwa tiga ruas ruas jalan tol di Jateng sepanjang 142 kilometer yang diresmikan oleh Presiden yaitu Pemalang-Batang sepanjang 34 kilometer, Batang-Semarang 75 kilometer, dan Salatiga-Kartasura 33 kilometer.
Dengan tersambung tol Trans-Jawa ini mulai dari Merak sampai Grati Pasuruan, Jawa Timur, kata dia, sejak 2015 hingga 2018 telah diselesaikan secara keseluruhan pembangunan jalan tol sepanjang 616 kilometer.
Penyelesaian pembangunan jalan tol ini telah melengkapi ruas-ruas jalan tol yang sudah dibangun dan dioperasikan pada masa sebelumnya yaitu pada kurun waktu 1978 sampai 2004 sepanjang 242 kilometer.
"Adapun pada kurun 2005 hingga 2014 sepanjang 75 kilometer. Kami menyampiakan terima kasih dan apresiasinya pada seluruh kementerian dan lembaga yang bersama telah bekerja siang dan malam selama proses pembangunan jalan tol Trans-Jawa ini. Saya sampaikan terima kasih pada Menetri Keuangan, Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Menteri BUMN, TNI/Polri, serta masyarakat yang daerahnya dilintasi jalur tol ini," katanya.
TOD
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji yang ikut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan terkait pembangunan penambahan rest area dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) sudah dibicarakan dengan Menteri BUMN Rini Sumarno.
"Bu Menteri (Rini Sumarno) menyatakan oke. Demikian juga dengan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, juga memberikan izin," katanya.
"Pembangunan jalan untuk memberikan pilihan pada masyarakat. Mau menggunakan tol Trans-Jawa atau jalan nasional pantura, dipersilakan. Kita ingin dengan pembangunan jalan tol ini, mobilitas logistik dan mobilitas orang bisa lebih cepat lagi, mudah, dan murah," kata Presiden saat meresmikan jalan Tol Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang di Jembatan Kalikuto, perbatasan wilayah Kabupaten Kendal dan Batang, Kamis sore.
Selain itu, kata Presiden, pembangunan jalan tol diharapkan dapat mengintegrasikan kawasan industri, ekonomi khusus, dan wisata agar investasi bisa masuk ke kawaasan industri sehingga akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
"Bagi daerah yang memiliki kawasan wisata yang terlalui jalan tol, bisa dikembangkan lebih baik dan lebih banyak lagi sehingga masyarakat yang melalui jalan itu bisa berwisata dan menikmatinya," katanya.
Presiden mengatakan setelah diresmikannya jalan tol ini maka para pengguna jalan ini tidak dipungut biaya sama sekali mulai hari ini hingga 1 Januari 2019. "Itu berlaku hingga tanggal 1 Januari 2019," katanya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono mengatakan bahwa tiga ruas ruas jalan tol di Jateng sepanjang 142 kilometer yang diresmikan oleh Presiden yaitu Pemalang-Batang sepanjang 34 kilometer, Batang-Semarang 75 kilometer, dan Salatiga-Kartasura 33 kilometer.
Dengan tersambung tol Trans-Jawa ini mulai dari Merak sampai Grati Pasuruan, Jawa Timur, kata dia, sejak 2015 hingga 2018 telah diselesaikan secara keseluruhan pembangunan jalan tol sepanjang 616 kilometer.
Penyelesaian pembangunan jalan tol ini telah melengkapi ruas-ruas jalan tol yang sudah dibangun dan dioperasikan pada masa sebelumnya yaitu pada kurun waktu 1978 sampai 2004 sepanjang 242 kilometer.
"Adapun pada kurun 2005 hingga 2014 sepanjang 75 kilometer. Kami menyampiakan terima kasih dan apresiasinya pada seluruh kementerian dan lembaga yang bersama telah bekerja siang dan malam selama proses pembangunan jalan tol Trans-Jawa ini. Saya sampaikan terima kasih pada Menetri Keuangan, Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Menteri BUMN, TNI/Polri, serta masyarakat yang daerahnya dilintasi jalur tol ini," katanya.
TOD
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji yang ikut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan terkait pembangunan penambahan rest area dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) sudah dibicarakan dengan Menteri BUMN Rini Sumarno.
"Bu Menteri (Rini Sumarno) menyatakan oke. Demikian juga dengan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, juga memberikan izin," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024