Kisah suami kehilangan anak dan istrinya saat "Family Gathering" PLN di Anyer
Senin, 24 Desember 2018 16:42 WIB
Sejumlah sanak saudara, teman, tetangga, dan warga mengikuti salat jenazah dua korban bencana tsunami, di sebuah masjid Desa Kuwiran, Banyudono, Boyolali, Senin (Foto: Alosius Jarot)
Boyolali (Antaranews Jateng) - Dua jenazah korban tsunami di pantai Tanjung Lesung Anyer, Banten dikebumikan di tempat pemakaman umum Desa/Kecamatan Sambi Kaupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.
Dua jenazah korban tsunami asal Boyolali tersebut yakni Briliyan Parmawati dan putranya, Fahmi Resendriya. Jenazah tiba di rumah duka.
Jenazah ibu dan anak itu kemudian disalatkan di masjid desa setempat lalu dibawa ke rumah suaminya di Jalan Sambi RT 3/2 Sambi Boyolali, sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedua jenazah yang dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat itu diberangkatkan dari rumah duka RT 3/2 Sambi sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut Didik Fauzi Dahlan, suami almarhumah, dirinya bersama istri dan kedua anaknya mengikuti Family Gathering PLN unit induk Jawa bagian barat yang diadakan di pantai Tanjung Lesung Anyer Banten, pada Sabtu (22/12).
Menurut Didik Fauzi, Family Gathering PLN sebenarnya sudah acara terakhir dari 2 hariyang digelar di Pantai Tanjung Lesung.
"Kami saat kejadian duduk berempat di kursi paling depan. Namun, air dari belakang panggung tiba-tiba menerjang semua orang yang hadir di acara itu," Didik, di sela pemakaman istri dan putranya.
Menurut Didik, awalnya dirinya mengira air tersebut hanya merobohkan panggung hiburan, tetapi ternyata menyapu seluruh orang yang hadir termasuk dirinya bersama istri dan dua anaknya terseret terbawa air.
"Saya tidak bisa menyelamatkan istri dan anak kedua saya. Saya berusaha mencarinya, kemudian menemukan anak pertama dengan selamat. Saya mencari istri dan anak keduanya, tapi tidak berhasil menemukan karena kondisi malam hari," kata Didik.
Namun, kata Didik, dirinya melanjutkan mencari anak kedua dan istrinya tidak berhasil karena tenaga sudah habis dan kondisi gelap dan hanya bisa pasrah.
Menurut Didik, istri dan anak keduanya berhasil ditemukan pada Minggu (23/12), pagi, tetapi dalam kondisi sudah meninggal.
Jenazah istri dan anaknya kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Dua jenazah korban tsunami asal Boyolali tersebut yakni Briliyan Parmawati dan putranya, Fahmi Resendriya. Jenazah tiba di rumah duka.
Jenazah ibu dan anak itu kemudian disalatkan di masjid desa setempat lalu dibawa ke rumah suaminya di Jalan Sambi RT 3/2 Sambi Boyolali, sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedua jenazah yang dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat itu diberangkatkan dari rumah duka RT 3/2 Sambi sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut Didik Fauzi Dahlan, suami almarhumah, dirinya bersama istri dan kedua anaknya mengikuti Family Gathering PLN unit induk Jawa bagian barat yang diadakan di pantai Tanjung Lesung Anyer Banten, pada Sabtu (22/12).
Menurut Didik Fauzi, Family Gathering PLN sebenarnya sudah acara terakhir dari 2 hariyang digelar di Pantai Tanjung Lesung.
"Kami saat kejadian duduk berempat di kursi paling depan. Namun, air dari belakang panggung tiba-tiba menerjang semua orang yang hadir di acara itu," Didik, di sela pemakaman istri dan putranya.
Menurut Didik, awalnya dirinya mengira air tersebut hanya merobohkan panggung hiburan, tetapi ternyata menyapu seluruh orang yang hadir termasuk dirinya bersama istri dan dua anaknya terseret terbawa air.
"Saya tidak bisa menyelamatkan istri dan anak kedua saya. Saya berusaha mencarinya, kemudian menemukan anak pertama dengan selamat. Saya mencari istri dan anak keduanya, tapi tidak berhasil menemukan karena kondisi malam hari," kata Didik.
Namun, kata Didik, dirinya melanjutkan mencari anak kedua dan istrinya tidak berhasil karena tenaga sudah habis dan kondisi gelap dan hanya bisa pasrah.
Menurut Didik, istri dan anak keduanya berhasil ditemukan pada Minggu (23/12), pagi, tetapi dalam kondisi sudah meninggal.
Jenazah istri dan anaknya kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
XL Axiata salurkan bantuan untuk korban banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
31 October 2024 10:05 WIB