Banjarmasin belajar KLA di Kota Magelang
Kamis, 21 Februari 2019 16:58 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Budi Jaya (kiri) bertukar cenderamata dengan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Magelang Retno Rini Sariningrum (kanan) dalam kunjungan kerja, Kamis (21/2). (Foto: Dok. Humas Pemkot Magelang)
Magelang (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan belajar tentang pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
"Banjarmasin sebenarnya sudah pernah dapat penghargaan KLA tapi masih madya. Kita ingin tahu bagaimana caranya Kota Magelang bisa meraih penghargaan hingga tingkat nindya," kata Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Budi Jaya di Magelang, Kamis.
Rombongan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin mengunjungi Kota Magelang yang juga berjuluk "Kota Sejuta Bunga" itu, termasuk bertemu dengan pihak Pemkot Magelang di Ruang Adipura Kompleks Kantor Pemkot Magelang.
Rombongan yang dipimpin Budi Jaya itu, diterima Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMPKB) Kota Magelang Retno Rini Sariningrum.
Hingga saat ini, 177 kabupaten dan kota di Indonesia telah memperoleh penghargaan Kota Layak Anak. Pada 2030 diharapkan semua daerah memperoleh penghargaan KLA yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat.
Budi mengaku bahwa pihaknya terinspirasi usaha serius Pemkot Magelang untuk mendapatkan penghargaan KLA beberapa kali bagi kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Retno Rini Sariningrum mengatakan pemerintah kota setempat mendorong peran serta masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan kalangan dunia usaha untuk mewujudkan Kota Magelang sebagai Kota Layak Anak.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan KLA," ujar dia dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Penghargaan KLA untuk Kota Magelang sudah raih sejak 2014, mulai dari tingkat pratama hingga nindya.
Pemkot Magelang, ujar dia, mewujudkan Kota Layak Anak bukan sekadar untuk mendapatkan penghargaan itu.
"Namun bagaimana komitmen Pemerintah Kota Magelang dalam memperjuangkan hak-hak anak," kata dia.
Ia menjelaskan berbagai inovasi dilakukan pemkot guna mewujudkan KLA, antara lain melalui program balita menabung, pusat pembelajaran keluarga (puspaga), diskon belanja dengan Kartu Ibu dan Anak (KIA), wisata air mancur, penerapan jam belajar masyarakat, dan pemugaran kamar anak.
Saat ini, Pemkot Magelang dengan dukungan berbagai kalangan masyarakat sedang berupaya mendapatkan penghargaan KLA tingkat utama bagi kota itu. (hms)
"Banjarmasin sebenarnya sudah pernah dapat penghargaan KLA tapi masih madya. Kita ingin tahu bagaimana caranya Kota Magelang bisa meraih penghargaan hingga tingkat nindya," kata Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Budi Jaya di Magelang, Kamis.
Rombongan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin mengunjungi Kota Magelang yang juga berjuluk "Kota Sejuta Bunga" itu, termasuk bertemu dengan pihak Pemkot Magelang di Ruang Adipura Kompleks Kantor Pemkot Magelang.
Rombongan yang dipimpin Budi Jaya itu, diterima Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMPKB) Kota Magelang Retno Rini Sariningrum.
Hingga saat ini, 177 kabupaten dan kota di Indonesia telah memperoleh penghargaan Kota Layak Anak. Pada 2030 diharapkan semua daerah memperoleh penghargaan KLA yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat.
Budi mengaku bahwa pihaknya terinspirasi usaha serius Pemkot Magelang untuk mendapatkan penghargaan KLA beberapa kali bagi kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Retno Rini Sariningrum mengatakan pemerintah kota setempat mendorong peran serta masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan kalangan dunia usaha untuk mewujudkan Kota Magelang sebagai Kota Layak Anak.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan KLA," ujar dia dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Penghargaan KLA untuk Kota Magelang sudah raih sejak 2014, mulai dari tingkat pratama hingga nindya.
Pemkot Magelang, ujar dia, mewujudkan Kota Layak Anak bukan sekadar untuk mendapatkan penghargaan itu.
"Namun bagaimana komitmen Pemerintah Kota Magelang dalam memperjuangkan hak-hak anak," kata dia.
Ia menjelaskan berbagai inovasi dilakukan pemkot guna mewujudkan KLA, antara lain melalui program balita menabung, pusat pembelajaran keluarga (puspaga), diskon belanja dengan Kartu Ibu dan Anak (KIA), wisata air mancur, penerapan jam belajar masyarakat, dan pemugaran kamar anak.
Saat ini, Pemkot Magelang dengan dukungan berbagai kalangan masyarakat sedang berupaya mendapatkan penghargaan KLA tingkat utama bagi kota itu. (hms)
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
MTsN 5 Demak raih emas pada MYRES Nasional 2024 karena ciptakan Solaroit
10 September 2024 11:08 WIB