Ganjar melayat ke rumah petugas KPPS yang meninggal
Kamis, 25 April 2019 15:23 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melayat ke kediaman salah seorang petugas KPPS yang meninggal dunia, Kamis. (ANTARA/HO/Humas Pemprov Jateng/Wisnu Adhi Nugroho)
Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melayat ke kediaman salah seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Bambang Saptono (52), yang meninggal dunia setelah menjalankan serangkaian tugas terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2019.
Gubernur Ganjar tiba di rumah almarhum Jalan Kaligarang Nomor 21 Kota Semarang, Kamis, langsung menyempatkan berdoa di samping jenazah.
Bambang Saptono merupakan anggota KPPS di TPS 12, Kelurahan Barusari, Kota Semarang yang meninggal dunia pada Rabu (24/4), sekitar pukul 17.29 WIB di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Ganjar menyampaikan turut berduka cita yang mendalam dan mengaku telah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengurusnya, apalagi di Jateng cukup banyak petugas, baik penyelenggara maupun pengawas pemilu, yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan.
"Ini menjadi pembelajaran bagi kita ternyata ada faktor X yang kita tidak pernah tahu, yang mestinya KPU secara institusi memperhatikan seperti ini," kata Ganjar usai melayat.
Meski nyawa tidak bisa digantikan apapun, kata dia, namun setidaknya perlu diadakan asuransi petugas pelaksana pemilu untuk mengatasi masalah kesehatan sehingga mereka yang sudah melakukan tugas luar biasa itu ada jaminan ketika yang bersangkutan melakukan tugasnya.
Ganjar juga mengatakan banyaknya petugas pemilu di Jateng yang meninggal dunia telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo
Selain itu, terkait dengan evaluasi pelaksanaan pemilu serentak juga telah didiskusikan Ganjar dengan beberapa anggota DPR RI.
"Apakah serentak pusat, provinsi, kabupaten atau serentak eksekutif atau legislatif. Kayaknya kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kita tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa, termasuk juga tekanan yang luar biasa," ujarnya.
Berdasarkan data hingga 24 April 2019, pukul 19.00 WIB, petugas pemilu di Jawa Tengah yang meninggal 32 orang, sedangkan yang sakit 249 orang.
Mereka dari Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang, dan Brebes.
Orang nomor satu di Jateng itu, juga berencana memberikan santunan kepada keluarga petugas, baik yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit.
"Insyaallah, Jumat (26/4) besok akan kita berikan santunan, tidak hanya kepada yang meninggal saja, tapi yang sakit juga akan kami berikan," katanya. (LHP)
Gubernur Ganjar tiba di rumah almarhum Jalan Kaligarang Nomor 21 Kota Semarang, Kamis, langsung menyempatkan berdoa di samping jenazah.
Bambang Saptono merupakan anggota KPPS di TPS 12, Kelurahan Barusari, Kota Semarang yang meninggal dunia pada Rabu (24/4), sekitar pukul 17.29 WIB di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Ganjar menyampaikan turut berduka cita yang mendalam dan mengaku telah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengurusnya, apalagi di Jateng cukup banyak petugas, baik penyelenggara maupun pengawas pemilu, yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan.
"Ini menjadi pembelajaran bagi kita ternyata ada faktor X yang kita tidak pernah tahu, yang mestinya KPU secara institusi memperhatikan seperti ini," kata Ganjar usai melayat.
Meski nyawa tidak bisa digantikan apapun, kata dia, namun setidaknya perlu diadakan asuransi petugas pelaksana pemilu untuk mengatasi masalah kesehatan sehingga mereka yang sudah melakukan tugas luar biasa itu ada jaminan ketika yang bersangkutan melakukan tugasnya.
Ganjar juga mengatakan banyaknya petugas pemilu di Jateng yang meninggal dunia telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo
Selain itu, terkait dengan evaluasi pelaksanaan pemilu serentak juga telah didiskusikan Ganjar dengan beberapa anggota DPR RI.
"Apakah serentak pusat, provinsi, kabupaten atau serentak eksekutif atau legislatif. Kayaknya kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kita tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa, termasuk juga tekanan yang luar biasa," ujarnya.
Berdasarkan data hingga 24 April 2019, pukul 19.00 WIB, petugas pemilu di Jawa Tengah yang meninggal 32 orang, sedangkan yang sakit 249 orang.
Mereka dari Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang, dan Brebes.
Orang nomor satu di Jateng itu, juga berencana memberikan santunan kepada keluarga petugas, baik yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit.
"Insyaallah, Jumat (26/4) besok akan kita berikan santunan, tidak hanya kepada yang meninggal saja, tapi yang sakit juga akan kami berikan," katanya. (LHP)
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024