Densus 88 kembali tangkap terduga teroris JAD di Kota Bekasi
Kamis, 9 Mei 2019 13:24 WIB
Petugas polisi dari Polrestro Bekasi Kota berjaga di teras Wanky Cell, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kamis (9/5/2019) usai penangkapan terduga teroris R alias Eky. (ANTARA News/Pradita Kurniawan).
Jakarta (ANTARA) -
Detasemen Khusus 88 Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5).
"Terduga teroris yang diamankan petang kemarin ialah R alias Eky pemilik 'Wanky Cell'," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Bekasi, Kamis.
Dari 'Wanky Cell' yang berlokasi di Jalan MH Tabrani Nomor 27 RT03 RW03 Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Tim Densus 88 mendapati dua bahan peledak berbentuk pipa yang ditaruh dalam loker.
Argo mengatakan, satu dari dua bahan peledak yang diamankan telah dijinakkan.
"Kemarin malam sudah didisposal satu buah, sisanya akan kembali kami disposal hari ini," katanya.
R alias Eky ditangkap atas hasil pengembangan dari rangkaian penangkapan teroris yang sudah dilakukan sejak Sabtu (4/5).
Sebelumnya Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial SL, AN, dan MC dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Satu dari ketiga pria tersebut ditembak mati polisi.
Selang sehari kemudian, Tim Densus 88 kembali mendeteksi keberadaan teroris, kali ini Kota Bekasi.
Dari dua DPO terduga teroris, salah satunya tewas saat penangkapan karena terkena ledakan bahan peledak yang dibawanya.
"Jadi penangkapan R ini masih berkaitan dengan pengungkapan sebelumnya di Kota dan Kabupaten Bekasi," ujar Argo.
Pihaknya juga menduga, komplotan tersebut terlibat JAD Lampung, namun seluruhnya harus dibuktikan atas hasil olah TKP dan sejumlah kesaksian.
Setelah melakukan olah TKP di Wanky Cell, Tim Densus 88 bertolak menuju Babelan, Kabupaten Bekasi untuk mengembangkan kembali kasus ini.
Seorang karyawan 'Wanky Cell' Arief mengaku terkejut atasannya terlibat dengan jaringan teroris.
"Bos orangnya baik, suka mentraktir makanan karyawannya. Sudah setahun saya ikut bos," katanya.
Perihal keberadaan sejumlah bahan peledak di dalam loker, Arief mengaku tidak mengetahuinya sama sekali. Sebab masing-masing karyawan sudah mendapatkan jatah loker masing-masing.
"Saya tidak tahu apa-apa soal isi di dalam loker," katanya.
Pewarta : Pradita Kurniawan dan Taufik Ridwan
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kompolnas ungkap hasil supervisi kasus penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi
25 September 2024 16:50 WIB
Menteri Bintang Puspayoga beri perhatian ibu muda asal Bekasi tuntut hak asuh anak
25 July 2023 10:34 WIB, 2023
Seluruh ahli waris korban kecelakaan truk kontainer di Bekasi telah terima santunan
01 September 2022 16:36 WIB, 2022
Jasa Raharja jamin seluruh korban kecelakaan truk kontainer di Bekasi
31 August 2022 18:56 WIB, 2022
12 hari terkatung-katung di laut, dua nelayan Jepara ditemukan di perairan Bekasi
30 August 2022 14:48 WIB, 2022
Di Jakarta dan Bekasi, Bank Jateng Blora biayai proyek fiktif dua gedung perumahan
15 March 2022 19:31 WIB, 2022
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Penyidikan kasus penipuan penerimaan bintara di Polres Pemalang menunggu berkas lengkap
03 January 2025 21:10 WIB