Pasukan elit Iran gerebek tiga agensi model bawah tanah
Minggu, 19 Mei 2019 12:22 WIB
Wakil Komandan Basis Pengawal Revolusi Sarollah Iran, Ismail Kowsari. (IRNA) (/)
Dubai (ANTARA) - Pasukan elit Iran, Pengawal Revolusi, menggerebek tiga agensi model bawah tanah serta menuduh perusahaan-perusahaan itu dan para modelnya mencemooh cara berpakaian islami yang ketat.
Demikian kantor berita Iran melaporkan, Sabtu, seperti dikutip Reuters.
Jenderal Mohsen Karimi, Panglima Pengawal Revolusi di Kota Arak, di bagian tengah Iran, mengatakan para staf di agensi-agensi tersebut telah ditangkap karena "mempromosikan ketaksopanan", sebagian melalui foto-foto para model di media sosial, kata kantor berita semi-resmi Fars.
Penguasa Iran telah berulang-ulang merazia acara-acara peragaan busana tak berizin dan menyasar agensi-agensi model yang mengunggah foro-foto para model di jejaring dalam mengenakan pakaian ala Barat yang tak sesuai dengan peraturan hijab Islam di Iran.
Karimi yang dikutip media mengatakan siapa saja yang melanggar norma dan berpikir mereka dapat melakukan apa saja di dunia maya, cepat atau lambat, para penegak hukum akan menangkapnya.
Dia tidak menyebutkan berapa banyak orang yang sudah ditangkap.
Para pejabat Iran sudah lama memperingatkan bahwa pengaruh Barat dan khususnya budaya Amerika Serikat melalui hiburan, medsos dan internet merupakan ancaman terhadap nilai-nilai Islam dan revolusi.
Demikian kantor berita Iran melaporkan, Sabtu, seperti dikutip Reuters.
Jenderal Mohsen Karimi, Panglima Pengawal Revolusi di Kota Arak, di bagian tengah Iran, mengatakan para staf di agensi-agensi tersebut telah ditangkap karena "mempromosikan ketaksopanan", sebagian melalui foto-foto para model di media sosial, kata kantor berita semi-resmi Fars.
Penguasa Iran telah berulang-ulang merazia acara-acara peragaan busana tak berizin dan menyasar agensi-agensi model yang mengunggah foro-foto para model di jejaring dalam mengenakan pakaian ala Barat yang tak sesuai dengan peraturan hijab Islam di Iran.
Karimi yang dikutip media mengatakan siapa saja yang melanggar norma dan berpikir mereka dapat melakukan apa saja di dunia maya, cepat atau lambat, para penegak hukum akan menangkapnya.
Dia tidak menyebutkan berapa banyak orang yang sudah ditangkap.
Para pejabat Iran sudah lama memperingatkan bahwa pengaruh Barat dan khususnya budaya Amerika Serikat melalui hiburan, medsos dan internet merupakan ancaman terhadap nilai-nilai Islam dan revolusi.
Pewarta : Mohamad Anthoni
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Mahasiswa KKN Undip revolusi komunikasi desa dengan mading interaktif di Brebes
14 August 2023 9:24 WIB, 2023
Rektor Unimma: Cakap kelola perubahan kunci hadapi revolusi industri
30 October 2021 16:24 WIB, 2021
Menko Perekonomian: Potensi ekonomi digital RI capai 133 miliar dolar AS
15 September 2020 11:56 WIB, 2020