Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menjawab tudingan soal dirinya yang belum pernah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) saat menjadi calon pimpinan KPK periode 2015-2019.

"Jadi gini, mungkin itu muncul ketika wawancara terakhir bahwa saya punya mobil itu, kan memang keren nomornya B-54-UTS, jadi kan Saut S. Itu sebenarnya mobil kalau di luar negeri kan mobil koboi, Rubicon. Kalau di luar negeri mobil biasa saja," ujar Saut.

Hal tersebut dikatakannya saat acara diskusi media "Pantang Absen LHKPN" di gedung KPK, Jakarta, Jumat.

"Mungkin itu yang ditanya, kalau berdasarkan dari itu sehingga mungkin ada framing di kepala bahwa saya tidak melaporkan harta," ucap Saut.

Saut mengungkapkan bahwa dalam proses seleksi capim KPK saat itu, juga ditanya oleh anggota pansel calon pimpinan KPK 2015-2019 Yenti Ganarsih soal kepemilikan perusahaan.

"Kemudian kedua yang ditanya saya itu soal punya company, itu sampai Ibu Yenti nanya bahwa kamu menggunakan company itu untuk cuci uang, Bu Yenti bilang gitu. Saya bilang, Bu, itu saya gunakan ketika saya harus masuk ke society di Amerika Serikat namanya Strategic and Competitive Intelligence Professionals (SCIP)," ungkap Saut.

Adapun, kata dia, tujuan mendirikan perusahaan agar dirinya bisa mengakses jurnal-jurnal maupun riset-riset di SCIP.

"Saya buat company itu untuk kemudian saya gunakan bahwa saya direktur di sini saya bisa akses jurnal-jurnal mereka, riset-riset mereka. Kemudian Bu Yenti curiga, 'Pak Saut cuci uang dengan perusahaan itu'. Akhirnya saya bilang 'Bu, kalau saya gunakan itu sebagai cuci uang saya detik ini juga mati di tempat ini'. Tidak tanya lagi dia," kata Saut.

Baca juga: Saut Situmorang pastikan tak daftar kembali di KPK

Baca juga: KPK minta pendidikan antikorupsi diterapkan di seluruh daerah