Palembang (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan diimbau untuk melaksanakan shalat gaib untuk almarhum Mbah Moen yang meninggal di Mekkah pada Selasa (6/8).

Kakanwil Kementerian Agama Sumatera Selatan HM. Alfajri Zabidi dalam keterangannya di Palembang, Rabu, minta agar seluruh warga Kemenag Sumsel untuk menggelar Shalat Gaib.

Wafatnya KH Maimoen Zubair di Mekkah telah meninggalkan duka mendalam bagi umat Muslim Indonesia, termasuk warga Kemenag Provinsi Sumatera Selatan, ujar dia.

Oleh karena itu pihaknya menyerukan seluruh warga Kemenag Sumsel untuk menggelar shalat gaib.

“Saya minta para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota dan para kepala Madrasah kiranya dapat mengkoordinir shalat gaib, pembacaan yassin, dan tahlil di satuan kerja masing-masing. Mari kita mendoakan almarhum semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Kakanwil.

Baca juga: Keluarga Mbah Moen berangkat ziarah ke Mekkah

“Untuk para pegawai Kanwil Kemenag Sumsel, kita akan menggelar shalat gaib setelah shalat dzuhur siang ini,” tuntas Fajri.

Menurut dia, almarhum KH. Maimoen Zubair merupakan sosok ulama besar yang dihormati di era saat ini.  "Ketawadhuan dan keluasan ilmunya tidak diragukan lagi. Tak heran, kepergian almarhum membuat sedih umat Islam di Indonesia."

Almarhum adalah panutan dan suri tauladan bagi semua. Dengan keluasan ilmu dan pengetahuannya, beliau telah banyak memberikan pencerahan bagi umat Islam di Indonesia dalam mengamalkan ajaran agama sesuai tuntunan Rasulullah SAW, katanya.

"Kepergian menghadap Allah SWT tentunya merupakan sebuah perjumpaan yang indah, namun bagi kita yang ditinggalkan kepergian beliau bagai sebuah musibah. Inilah saatnya menjadikan kepergian almarhum sebagai ibrah untuk memperbaiki amal dan memperkuat iman," katanya.

KH. Maimoen Zubair meninggal di RS An Nuur Mekkah, Saudi Arabia, pada hari Selasa (6/8)  pukul 04.17 WAS. Beliau dimakamkan di Pemakaman Ma’la Makkah, ba’da sholat zuhur.

Prosesi sholat jenazah dan pemakaman almarhum dihadiri ribuan orang, termasuk para petugas haji, alim ulama, dan para pejabat Kementerian Agama.

Baca juga: Gus Miftah: Perjuangan KH Maimoen Zubair harus dilanjutkan
Baca juga: Doakan KH Maimoen Zubair, PWNU-Ansor Jateng gelar shalat gaib