Riau dihujani bom air untuk padamkan kebakaran hutan
Rabu, 7 Agustus 2019 13:10 WIB
Sebuah helikopter melakukan pengeboman air (water bombing) terhadap lahan yang terbakar dekat permukiman warga di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau, Kamis (7/3/2019). (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan telah dilakukan 15.858 kali pengeboman air di wilayah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau.
"Pengeboman air menghabiskan 62.226.800 liter air yang dilakukan menggunakan 18 unit helikopter yang disiagakan di Riau," kata Agus Wibowo dihubungi di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan helikopter yang disiagakan di Riau berasal dari berbagai pihak, yaitu delapan dari BNPB, delapan bantuan dari swasta, satu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan satu dari TNI.
Baca juga: Hutan Gunung Pakuwojo Dieng Wonosobo terbakar
Selain pengeboman air, BNPB juga sudah mengupayakan teknologi modifikasi cuaca dengan menaburkan garam untuk menciptakan hujan buatan menggunakan dua pesawat, yaitu Casa-212 dan Piper Cheyenne II.
"Titik panas sedang berkurang dari 103 titik pada Sabtu (3/8) pukul 16.00 WIB menjadi 72 titik pada Senin (5/8) pukul 08.00 WIB," jelasnya.
Total luas lahan terbakar di Riau mencapai 27.683,47 hektare. Pemadaman kebakaran hutan dan lahan melibatkan berbagai pihak; yaitu TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, kementerian/lembaga, dan swasta; dengan total personel 1.262 orang.
Selain upaya pemadaman, juga dilakukan upaya penegakan hukum terhadap pembakar hutan dan lahan di Riau. Agus mengatakan terdapat 18 kasus dengan 16 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka. (T.D018)
Baca juga: Awas, kawasan hutan Perhutani rawan terjadi kebakaran
"Pengeboman air menghabiskan 62.226.800 liter air yang dilakukan menggunakan 18 unit helikopter yang disiagakan di Riau," kata Agus Wibowo dihubungi di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan helikopter yang disiagakan di Riau berasal dari berbagai pihak, yaitu delapan dari BNPB, delapan bantuan dari swasta, satu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan satu dari TNI.
Baca juga: Hutan Gunung Pakuwojo Dieng Wonosobo terbakar
Selain pengeboman air, BNPB juga sudah mengupayakan teknologi modifikasi cuaca dengan menaburkan garam untuk menciptakan hujan buatan menggunakan dua pesawat, yaitu Casa-212 dan Piper Cheyenne II.
"Titik panas sedang berkurang dari 103 titik pada Sabtu (3/8) pukul 16.00 WIB menjadi 72 titik pada Senin (5/8) pukul 08.00 WIB," jelasnya.
Total luas lahan terbakar di Riau mencapai 27.683,47 hektare. Pemadaman kebakaran hutan dan lahan melibatkan berbagai pihak; yaitu TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, kementerian/lembaga, dan swasta; dengan total personel 1.262 orang.
Selain upaya pemadaman, juga dilakukan upaya penegakan hukum terhadap pembakar hutan dan lahan di Riau. Agus mengatakan terdapat 18 kasus dengan 16 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka. (T.D018)
Baca juga: Awas, kawasan hutan Perhutani rawan terjadi kebakaran
Pewarta : Dewanto Samodro
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPBD Temanggung hentikan penyaluran bantuan air bersih karena musim hujan
04 November 2024 20:06 WIB