
ODGJ di Sragen mengamuk, dua polisi terluka

Sragen (ANTARA) - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Dukuh Pondok, Desa Kedungupit, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengamuk hingga melukai dua orang polisi.
Kapolsek Sragen Kota AKP Ari Pujiantoro, di Sragen, Selasa mengatakan saat ini ODGJ tersebut sudah diamankan dan dibawa ke RSJD Surakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Terkait dengan kondisi ODGJ tersebut, menurut dia, sebetulnya sempat dirawat di RSJD Surakarta, namun sudah keluar dan dibawa pulang oleh keluarga karena dianggap sudah pulih.
"Sebulan yang lalu dirawat di rumah sakit, terus dianggap sudah membaik terus dibawa pulang dan ngamuk lagi," katanya.
Terkait dengan kronologi kejadian, dia mengatakan pada Senin (17/2) sore seorang perangkat desa melapor kepada pihak kepolisian bahwa ada warga mengamuk dengan membawa samurai.
"ODGJ tersebut mengamuk dengan membawa pedang samurai sepanjang 85 cm," katanya.
Selanjutnya, anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas langsung mendatangi lokasi dan melakukan negosiasi dengan pelaku.
"Namun pelaku justru makin agresif dan mengunci diri di dalam rumah. Baru petugas piket dari Polsek Sragen Kota dikerahkan untuk memperkuat tim evakuasi," katanya.
Selanjutnya, dua anggota Polsek Sragen sempat berhasil membujuk ODGJ dengan membuka pintu. Namun saat berupaya mengamankan senjata tajam yang dipegang oleh ODGJ, pelaku tiba-tiba mengayunkan pedang tersebut.
"Akibatnya senjata melukai bagian ibu jari kanan Aiptu Widyatmoko Ka SPK 3 Polsek Sragen Kota. Selain itu, dan korban juga mengalami retak tulang dan luka sepanjang tiga sentimeter," katanya.
Korban lainnya, yakni Serma Eko Siswato yang mengalami luka robek di sela ibu jari dan telunjuk kiri sehingga mendapat dua jahitan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025