Logo Header Antaranews Jateng

Suami istri di Temanggung meninggal dunia terseret arus sungai

Selasa, 18 Februari 2025 09:30 WIB
Image Print
Para relawan mengevakuasi korban meninggal terseret arus Sungai Simbuntu di Kabupaten Temanggung, Senin (17/02/2025). ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Temanggung

Temanggung (ANTARA) - Seorang suami Rosyid (56) dan istrinya Istianah (53) warga Desa Candisari, Bansari, Kabupaten Temanggung meninggal dunia karena terseret arus Sungai Simbuntu usai pulang dari ladang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto di Temanggung, Senin, menyampaikan pihaknya mendapat laporan bahwa saat itu kedua korban hendak pulang dari ladang.

"Dalam perjalan pulang tersebut keduanya harus melewati jembatan kecil dan kebetulan bapak Rosyid terpeleset di jembatan tersebut, langsung ditolong istri tetapi karena tidak kuat kemudian keduanya terbawa arus sungai," katanya.

Ia menyebutkan korban sejauh kurang lebih satu kilometer baru ditemukan setelah terbawa arus sungai.

"Kebetulan yang ditemukan pertama bapak Rosyid sudah meninggal dunia, kemudian istrinya Istianah juga meninggal dunia," katanya.

Ia menyampaikan kendala teman-teman di lapangan karena arus sungai deras dan saat menyisir sungai harus memutar juga. Kedua korban dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa pulang.

"Kedua korban murni kecelakaan, teman dari BPBP, SAR Temanggung, Kompas, Tagana ada beberapa relawan sekitar kurang lebih 50an orang," katanya.

Selain menangani korban hanyut di sungai tersebut, pihak BPBD Temanggung juga mendapatkan laporan tentang rumah terkena banjir di wilayah Kelurahan Butuh Temanggung.

Sekitar delapan rumah di Kampung Gemohmilik warga yang tinggal di sekitar Sungai Gede terendam banjir, karena hujan deras yang terjadi sehingga air sungai tersebut memasuki rumah.

Baca juga: BPBD Jepara temukan korban tertimbun longsor dalam kondisi meninggal



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025