Warga Temanggung upacara berbahasa Jawa.
Sabtu, 17 Agustus 2019 15:51 WIB
Warga RW06 Kelurahan Temanggung II, Kabupaten Temangung, Jawa Tengah, menggelar upacara HUT Ke-74 RI dengan menggunakan busana Jawa dan bahasa Jawa, Sabtu (17/8). (ANTARA/Heru Suyitno)
Temanggung (ANTARA) - Warga RW06 Kelurahan Temanggung II, Kabupaten Temangung, Jawa Tengah, menggelar upacara HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dengan menggunakan busana Jawa dan bahasa Jawa.
Pada upacara yang digelar di Taman Pengayoman Temanggung, Sabtu itu, para petugas dan peserta upacara mengenakan pakaian adat Jawa dan aba-aba upacara serta sambutan inspektur upacara dengan menggunakan bahasa Jawa.
Koordinator kegiatan, Khoiril Akbar, mengatakan masyarakat menggelar upacara peringatan HUT Ke-74 RI menggunakan busana Jawa dan bahasa Jawa karena warga ingin melestarikan kebudayaan Jawa.
"Sesuai tema kami 'Tresno budaya tanda tresno mring negara" artinya kita mencintai budaya itu sebagai wujud nyata, sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh mencintai negara kita," katanya.
Ia menuturkan kebanyakan anak-anak sekarang, meskipun keturunan Jawa, orang tuanya Jawa, akan tetapi tidak bisa berbahasa Jawa.
"Itu kenyataan yang kita hadapi, dari situlah keprihatinan timbul dari masayarakat, kemudian sedikit demi sedikit kita bangun bagaimana biar mencintai dulu budaya Jawa lewat kenyataan atau hal-hal yang nyata," katanya.
Selanjutnya, katanya. untuk melestarikan budaya Jawa dalam waktu dekat akan dibuka sanggar Jawa untuk anak-anak, khusus di RW06 Kelurahan Temanggung II, Kecamatan Temanggung, KabupatenTemanggung.
Usai upacara, ada paduan suara tembang-tembang Jawa dan sebagian para peserta upacara ikut berjoget.
Kegiatan untuk meramaikan perayaan HUT Kemerdekaan RI di tempat tersebut ditutup dengan pembagian hadiah lomba dan pemotongan tumpeng.
Pada upacara yang digelar di Taman Pengayoman Temanggung, Sabtu itu, para petugas dan peserta upacara mengenakan pakaian adat Jawa dan aba-aba upacara serta sambutan inspektur upacara dengan menggunakan bahasa Jawa.
Koordinator kegiatan, Khoiril Akbar, mengatakan masyarakat menggelar upacara peringatan HUT Ke-74 RI menggunakan busana Jawa dan bahasa Jawa karena warga ingin melestarikan kebudayaan Jawa.
"Sesuai tema kami 'Tresno budaya tanda tresno mring negara" artinya kita mencintai budaya itu sebagai wujud nyata, sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh mencintai negara kita," katanya.
Ia menuturkan kebanyakan anak-anak sekarang, meskipun keturunan Jawa, orang tuanya Jawa, akan tetapi tidak bisa berbahasa Jawa.
"Itu kenyataan yang kita hadapi, dari situlah keprihatinan timbul dari masayarakat, kemudian sedikit demi sedikit kita bangun bagaimana biar mencintai dulu budaya Jawa lewat kenyataan atau hal-hal yang nyata," katanya.
Selanjutnya, katanya. untuk melestarikan budaya Jawa dalam waktu dekat akan dibuka sanggar Jawa untuk anak-anak, khusus di RW06 Kelurahan Temanggung II, Kecamatan Temanggung, KabupatenTemanggung.
Usai upacara, ada paduan suara tembang-tembang Jawa dan sebagian para peserta upacara ikut berjoget.
Kegiatan untuk meramaikan perayaan HUT Kemerdekaan RI di tempat tersebut ditutup dengan pembagian hadiah lomba dan pemotongan tumpeng.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemampuan berbahasa daerah penilaian utama dalam Anugerah Sastera Rancage
27 September 2018 9:11 WIB, 2018