34 karyawan PT Istaka dibantai, Kapolri kirim pasukan ke Nduga
Rabu, 28 Agustus 2019 16:15 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto seusai pertemuan tertutup di Jayapura, Selasa malam (27/8/2019) (ANTARA /Evarukdijati)
Jayapura (ANTARA) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui, pengiriman pasukan ke Nduga, Papua, karena adanya pembantaian 34 karyawan PT Istaka.
“Faktor itulah yang menyebabkan pasukan dikirim ke Nduga,” kata Jenderal Pol Tito Karnavian seusai pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Jayapura, Selasa malam.
Dikatakan dia, sebelum terjadi pembantaian karyawan PT Istaka ada beberapa kejadian yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya, namun pihaknya tidak mengirim pasukan. Tetapi dengan adanya pembantaian ini maka pengiriman pasukan dilakukan untuk mengamankan wilayah tersebut.
Baca juga: Kapolri, Panglima TNI, dan Menkopolhukam ke Manokwari
Selain untuk mengamankan, pasukan yang ada juga untuk penegakan hukum terhadap kelompok tersebut, kata Tito Karnavian seraya mengakui memang dalam pertemuan itu juga ada yang menyampaikan permintaan penarikan pasukan namun pihaknya menyatakan pasukan masih dibutuhkan untuk mengamankan kawasan tersebut.
Bila ada tokoh yang kredibel yang bisa menjamin keamanan di wilayah itu khususnya tidak ada lagi gangguan dari kelompok Egianus Kogoya maka penarikan pasukan bisa dipertimbangkan.
“Namun hingga kini tidak ada tokoh kredibel yang bisa menjamin keamanan di wilayah tersebut," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Papua, Kapolri dan Panglima TNI membawa tiga mantan petinggi, yaitu dua mantan kapolda yakni Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Irjen Pol Martuani Sormin serta Mayjen TNI George Supit, mantan Pangdam XVII Cenderawasih.
Baca juga: Presiden: Keadaan Papua sudah membaik
Baca juga: Terkait kerusuhan Papua, Mahfud MD minta kedepankan persatuan
“Faktor itulah yang menyebabkan pasukan dikirim ke Nduga,” kata Jenderal Pol Tito Karnavian seusai pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Jayapura, Selasa malam.
Dikatakan dia, sebelum terjadi pembantaian karyawan PT Istaka ada beberapa kejadian yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya, namun pihaknya tidak mengirim pasukan. Tetapi dengan adanya pembantaian ini maka pengiriman pasukan dilakukan untuk mengamankan wilayah tersebut.
Baca juga: Kapolri, Panglima TNI, dan Menkopolhukam ke Manokwari
Selain untuk mengamankan, pasukan yang ada juga untuk penegakan hukum terhadap kelompok tersebut, kata Tito Karnavian seraya mengakui memang dalam pertemuan itu juga ada yang menyampaikan permintaan penarikan pasukan namun pihaknya menyatakan pasukan masih dibutuhkan untuk mengamankan kawasan tersebut.
Bila ada tokoh yang kredibel yang bisa menjamin keamanan di wilayah itu khususnya tidak ada lagi gangguan dari kelompok Egianus Kogoya maka penarikan pasukan bisa dipertimbangkan.
“Namun hingga kini tidak ada tokoh kredibel yang bisa menjamin keamanan di wilayah tersebut," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Papua, Kapolri dan Panglima TNI membawa tiga mantan petinggi, yaitu dua mantan kapolda yakni Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Irjen Pol Martuani Sormin serta Mayjen TNI George Supit, mantan Pangdam XVII Cenderawasih.
Baca juga: Presiden: Keadaan Papua sudah membaik
Baca juga: Terkait kerusuhan Papua, Mahfud MD minta kedepankan persatuan
Pewarta : Evarukdijati
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Inilah asal sekolah dua pelajar Jateng yang lolos seleksi Paskibraka Nasional 2024
05 July 2024 18:43 WIB
Apel gelar pasukan kesiapan angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
21 December 2023 15:10 WIB, 2023
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkum Jateng bertekad wujudkan birokrasi bersih, bebas KKN, dan melayani
16 January 2025 12:38 WIB