Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono memperjuangkan agar anggaran dari pemerintah untuk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (sebelumnya bernama Badan SAR Nasional, red) tidak terus dipotong tiap tahunnya.

Melalui siaran pers yang diterima di Semarang, Rabu, politikus Partai Gerindra itu memrotes keras dengan melakukan interupsi saat Rapat Paripurna DPR RI terkait dengan adanya pemotongan anggaran Basarnas dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
 
Menurut dia, pemotongan anggaran Basarnas itu menunjukkan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional tidak menunjukkan kepedulian nyawa publik.

"Indonesia itu berada di 'ring of fire' sehingga sangat membutuhkan Basarnas yang kuat untuk menyelamatkan banyak nyawa publik dari bahaya berbagai bencana alam," kata Bambang saat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto.

Bambang mengungkapkan Basarnas pernah mengajukan anggaran sebesar Rp4 triliun, namun hanya mendapat Rp2 triliun.

"Kalau terus dipotong, kami menganggap tidak ada perhatian pemerintah terhadap nyawa publik yang harganya tidak terhingga," ujarnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Timur I itu kemudian mengkritisi rencana pemerintah membangun jembatan pada 2020 yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Bangka dengan anggaran Rp15 triliun.

"Jembatan itu hanya dilewati 10 kendaran per jam sehingga mubazir, lebih baik anggaran tersebut dialokasikan untuk memperkuat Basarnas yang tujuannya untuk menyelamatkan nyawa publik saat terjadi bencana," katanya.