Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo tampil keren dengan mengenakan pakaian adat beskap dari kain lurik warna-warni yang dibeli seharga Rp70 ribu dan dipadukan dengan sarung batik serta blangkon.

"Ini bagus lho, motif luriknya warna-warni. Kalau biasanya lurik hanya warna coklat, ini muncul kreasi lurik warna-warni yang menurut saya keren dan karena bagus, saya beli. Ini tidak mahal lho, kainnya ini hanya Rp70.000, lebih murah dibanding ongkos jahitnya," kata Ganjar saat ditemui di rumah dinas Gubernur Jateng di Semarang, Kamis.

Orang nomor satu di Jateng ith mengungkapkan selama seharian mengenakan pakaian adat beskap lurik tersebut, semua orang mengatakan bagus dan menyangka harganya mahal, padahal harganya sangat murah dan terjangkau.

Baca juga: Ganjar minta guru sampaikan materi kebencanaan ke pelajar

"Jadi kalau ada yang bilang kebijakan saya mewajibkan mengenakan pakaian adat memberatkan, itu sebenarnya tidak menjadi alasan," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemprov Jateng membuat peraturan yang mewajibkan seluruh pegawainya mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis.

Tidak hanya baju adat Jawa yang dipakai pada Kamis pekan pertama sampai ketiga, Pemprov Jateng juga mewajibkan jajarannya mengenakan pakaian adat nasional pada Kamis pekan keempat.

Selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, kebijakan penggunaan pakaian adat, lanjut Ganjar juga dilakukan untuk meningkatkan ekonomi kreatif, bahkan saat ini para penjual batik, blangkon, lurik, kebaya menjadi kebanjiran order.

"Sekarang industri blangkon, batik, lurik, beskap dan lainnya di Jateng jadi berkembang. Cara-cara inilah yang tepat untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat," katanya.(LHP)
Baca juga: Ganjar mendorong produk unggulan UMKM berkualitas ekspor