Kudus (ANTARA) - Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum Kudus, Jawa Tengah, menyatakan terimakasihnya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menyatakan dukungannya agar program audisi umum beasiswa bulu tangkis tetap dilanjutkan, kata Manajer Tim PB Djarum Kudus Fung Permadi.

"Kami merasa dikuatkan dengan dukungan moral luar biasa dari Gubernur Jateng tersebut," ujarnya ketika dimintai tanggapannya atas pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang siap pasang badan untuk kelanjutan audisi bulu tangkis di Kudus, Rabu.

Hanya saja, kata dia, kebijakan audisi umum bulu tangkis tetap dilanjutkan atau tidak bukan kewenangannya.

Baca juga: KPAI: Audisi bulu tangkis Djarum dekatkan anak pada rokok

"Saya hanya pelaksana teknis di lapangan," ujarnya.

Ia memperkirakan masih ada kemungkinan terjadi perubahan keputusan soal audisi umum bulu tangkis.

Terkait hal itu, kata dia, perwakilan PB Djarum juga ada pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Hasilnya belum diperbarui. Jika Kementerian Pemuda dan Olahraga mengeluarkan keputusan apa pun PB Djarum manut," ujarnya.

Terkait audisi umum beasiswa bulu tangkis tahun 2019, katanya, masih tetap berlangsung hingga final yang akan digelar di Kudus pada bulan November 2019.

Untuk target peserta audisi yang akan direkrut tahun ini, dipastikan tidak ada perbedaan dengan tahun sebelumnya karena disesuaikan dengan peserta audisi yang dinilai memenuhi kriteria sebagai atlet bulu tangkis berkualitas yang ditetapkan PB Djarum.

Dukungan agar PB Djarum tetap menggelar audisi umum bulu tangkis juga hadir dari Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo yang mendukung agar tetap dilanjutkan.

Baca juga: KPAI minta unsur promosi rokok ditiadakan dalam audisi PB Djarum

"Ibarat kata, biarlah mereka berkoar-koar audisi tetap jalan," ujar Hartopo.

Menurut dia hasil audisi sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat maupun pemerintah dalam hal memajukan olahraga bulu tangkis.

Berdasarkan pemberitaan Antara, PB Djarum mulai tahun 2020 tidak akan menggelar penjaringan talenta muda berbakat di bidang bulu tangkis lewat audisi umum karena tahun 2019 merupakan audisi terakhir.

Hal itu, diputuskan menyusul adanya protes dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap audisi bulu tangkis yang digelar Djarum Foundation dinilai ada dugaan eksploitasi anak.