Karanganyar minimalkan ancaman PMK melalui penyemprotan disinfektan
Karanganyar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karanganyar meminimalkan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Karangpandan.
Medik Veteriner Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar Fathurrahman di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan, penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan sebelum adanya aktivitas jual beli hewan ternak, armada pengangkut sapi tiba, dan di sela berlangsungnya transaksi.
"Kegiatan hari ini disinfeksi di Pasar Karangpandan dan pembagian desinfektan gratis. Jumlahnya tidak banyak, tapi ini upaya untuk mencegah penyakit dan terjadinya penularan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong peternak memperhatikan kebersihan lingkungan kandang.
Ia meminta jika ada sapi mengalami sakit dan bergejala agar segera melapor ke petugas setempat, baik petugas di kecamatan maupun dinas.
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Karanganyar belum melakukan penutupan pasar hewan. Menurut dia, keputusan tersebut masih dalam kajian.
Meski belum ditutup, pihaknya mengimbau para peternak dan pedagang untuk sementara waktu tidak membeli sapi dari luar Karanganyar.
"Ini untuk mengantisipasi penyebaran kasus PMK," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan mitigasi dan memperketat pengawasan di pasar hewan.
Penyebaran kasus PMK di Kabupaten Karanganyar sampai dengan saat ini sudah terjadi di 13 kecamatan. Penyebaran PMK di daerah tersebut sudah terjadi sejak dua bulan lalu.
Secara keseluruhan ada sebanyak 50 kasus PMK di Kabupaten Karanganyar dengan angka kematian sembilan ekor sapi.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025