Semarang (ANTARA) - Bank Jateng pada beberapa tahun terakhir memberikan deviden Rp49 miliar kepada Pemkot Solo untuk mendukung berbagai program pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Deviden yang kami berikan Rp49 miliar dan sudah masuk rekening Pemkot untuk membangun Solo. Deviden kami berikan beberapa tahun terakhir. Nilai itu sudah di atas target. Mungkin kami BUMD dengan deviden paling tinggi,” kata Pimpinan Bank Jateng Cabang Koordinator Solo Aris Setiyawan.

Hal tersebut disampaikan Aris di sela acara Public Hearing pembahasan Raperda Penyertaan Modal Bank Jateng yang diikuti kalangan akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan tokoh masyarakat di Solo, Jumat (4/10).

Aris mencontohkan deviden Bank Jateng ke Pemkot Solo tahun 2019 yang mencapai Rp8,671 miliar (meningkat signifikan dibandingkan deviden tahun 2018 di angka Rp7,872 miliar) dan rata-rata deviden 20-26 persen dari total modal.

“Total modal yang diberikan Pemkot kepada kami Rp38,544 miliar yang bersumber dari kas Pemkot Rp18,649 miliar dan sisanya modal Pemkot yang bersumber dari laba Bank Jateng dikembalikan kembali sebagai modal,” kata Aris.

Baca juga: Bank Jateng beri pinjaman Pemkab Bombana Sulawesi Utara Rp195 miliar

Bank Jateng menargetkan bisa terus meningkatkan persentase deviden kepada Pemkot, utamanya bila ada dana penyertaan modal dan akan kembali digelontor modal Rp7,6 miliar dari APBD Solo tahun 2020.

“Target deviden kami tahun depan 20-26 persen dari modal yang disetor. Ini tentu investasi luar biasa. Bila di deposito hanya tujuh persen,” kata Aris.

Selain memberikan deviden besar ke rekening Pemkot Solo, menurut Aris Bank Jateng rutin menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat, salah satunya dana CSR tahun 2019 yang mencapai Rp1,895 miliar untuk kegiatan kemasyarakatan seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan Masjid Taman Sriwedari, pengadaan kaos atau door prize.

Ketua Pansus Raperda Penyertaan Modal Bank Jateng DPRD Solo Teguh Prakosa mengatakan bahwa public hearing untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait substansi raperda dan peningkatan kinerja Bank Jateng.

Terkait deviden Bank Jateng ke Pemkot diakui Teguh sudah cukup baik dan karena alasan itu pula menurutnya Pemkot akan kembali memberikan modal tahun 2020.

Baca juga: Libur Lebaran, Bank Jateng jamin layanan perbankan aman