Jakarta (ANTARA) -

Ribuan warga terdampak bencana banjir dan longsoran di Kabupaten Lebak, Banten mengungsi di sejumlah tempat, rumah ibadah, majelis taklim, gedung sekolah dan perkantoran.

"Kami memfokuskan pascapenanganan banjir dan longsor dengan melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu.

Banjir yang melanda empat kecamatan itu terdampak di 12 desa yang berada di bantaran Sungai Ciberang.

Baca juga: Banjir melanda Jabodetabek

Ke-12 desa itu di Kecamatan Cipanas antara lain Desa Desa Sipayung, Talagahiang, Cipanas, Bintang Resmi, Bintang Sari, Sukasari dan Luhur Jaya juga Kecamatan Lebak Gedong tersebar di Desa Banjar Irigasi, Banjarsari, Ciladaeun, Lebaksangka dan Lebak Situ.

Desa terdampak di Kecamatan Sajira dan Curugbitung hingga kini masih tengah dilakukan pendataan.

Bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa, namun infrastuktur jembatan yang menghubungkan Kecamatan Cipanas-Muncang terputus.

"Kami mengutamakan warga korban banjir dan longsor tetap tinggal di pengungsian sebelum banjir surut," katanya menjelaskan.

Menurut dia, BPBD Lebak kini mendirikan beberapa posko pengungsian dan dapur umum agar masyarakat korban bencana tidak mengalami kerawanan pangan dan serangan penyakit.

Bahkan, petugas Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan untuk melakukan pengobatan gratis.

Selama ini, kata dia, daerah yang terdampak banjir dan longsor tersebut akibat curah hujan tinggi hingga berlangsung di atas delapan jam dengan intensitas deras dan sedang.

Saat ini, curah hujan masih berlangsung sehingga masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

"Kami minta masyarakat yang tinggal di tepi aliran Sungai Ciberang agar waspada banjir jika curah hujan tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Jumri, seorang warga Desa Bintang Resmi Kecamatan Cipanas mengaku dirinya bersama ratusan warga lainnya mengungsi di masjid yang aman dari bencana banjir.

Rumah miliknya yang berdekatan dengan Sungai Ciberang tergenang air setinggi dua meter dan kemungkinan perabotan rumah tangga mengalami kerusakan.

"Kami berharap adanya bantuan untuk meringankan beban ekonomi, karena perabotan rumah tangga dan beras terendam air," katanya.

Baca juga: Penerbangan dari Bandara Adi Soemarmo terdampak banjir Jakarta