Adian luruskan kabar penggeledahan DPP PDIP
Minggu, 19 Januari 2020 16:16 WIB
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menjelaskan rekaman CCTV mengenai kronologis upaya penggeledahan kantor DPP PDIP oleh KPK, di sela diskusi "Ada Apa Dengan Wahyu Setiawan", di Jakarta, Minggu (19/1/2020) ANTARA/Zuhdiar Laeis
Jakarta (ANTARA) - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu meluruskan kabar upaya penggeledahan Kantor DPP PDI Perjuangan oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menampilkan rekaman kamera CCTV yang terpasang di kantor tersebut.
"Kalau dari letaknya seperti di parkiran bawah DPP PDIP, basement. Apakah terjadi keributan? Tidak," katanya menjelaskan kronologis sesuai rekaman, saat diskusi bertajuk "Ada Apa dengan Wahyu Setiawan", di Jakarta, Minggu.
Adapun penggeledahan yang dilakukan berkaitan dengan kasus penyuapan mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan yang ditangani oleh KPK.
Adian yang juga Sekjen Pena 98 ini memutar cuplikan video CCTV berdurasi kurang dari satu menit saat upaya penggeledahan dilakukan seraya menunjukkan tidak ada keributan seperti yang ramai diberitakan.
Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan dalam rekaman itu ada enam orang, termasuk satgas PDIP dan petugas KPK yang diketahui membawa secarik kertas.
Sebagai satgas, kata dia, wajib menanyai siapapun yang mendatangi kantor DPP PDIP, termasuk petugas KPK agar menunjukkan surat tugas atau surat perintah.
"Kita tanya, dia (petugas KPK) pergi. Keributannya di mana? Enggak ada. Lalu siapa yang mem-'framing seolah-olah ada perdebatan panjang, ada perselisihan? Dalam faktanya, menurut CCTV ini, enggak ada," katanya.
Ia mengingatkan masing-masing pihak, termasuk KPK dan media harus menjelaskan secara jelas berdasarkan fakta apa yang terjadi dalam upaya penggeledahan tersebut.
"Saya mau nanya, KPK punya video enggak? Kalau ada, bawa video KPK, bawa video kita, kita adu. Biar jelas dong. Polemik yang tidak mendidik rakyat harus diselesaikan," kata Adian.
Baca juga: Telaah - Suap KPU dan fenomena demokrasi oligarki
"Kalau dari letaknya seperti di parkiran bawah DPP PDIP, basement. Apakah terjadi keributan? Tidak," katanya menjelaskan kronologis sesuai rekaman, saat diskusi bertajuk "Ada Apa dengan Wahyu Setiawan", di Jakarta, Minggu.
Adapun penggeledahan yang dilakukan berkaitan dengan kasus penyuapan mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan yang ditangani oleh KPK.
Adian yang juga Sekjen Pena 98 ini memutar cuplikan video CCTV berdurasi kurang dari satu menit saat upaya penggeledahan dilakukan seraya menunjukkan tidak ada keributan seperti yang ramai diberitakan.
Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan dalam rekaman itu ada enam orang, termasuk satgas PDIP dan petugas KPK yang diketahui membawa secarik kertas.
Sebagai satgas, kata dia, wajib menanyai siapapun yang mendatangi kantor DPP PDIP, termasuk petugas KPK agar menunjukkan surat tugas atau surat perintah.
"Kita tanya, dia (petugas KPK) pergi. Keributannya di mana? Enggak ada. Lalu siapa yang mem-'framing seolah-olah ada perdebatan panjang, ada perselisihan? Dalam faktanya, menurut CCTV ini, enggak ada," katanya.
Ia mengingatkan masing-masing pihak, termasuk KPK dan media harus menjelaskan secara jelas berdasarkan fakta apa yang terjadi dalam upaya penggeledahan tersebut.
"Saya mau nanya, KPK punya video enggak? Kalau ada, bawa video KPK, bawa video kita, kita adu. Biar jelas dong. Polemik yang tidak mendidik rakyat harus diselesaikan," kata Adian.
Baca juga: Telaah - Suap KPU dan fenomena demokrasi oligarki
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Suami Pinangki menangis sampaikan kondisi keluarga yang tak harmonis
16 November 2020 17:11 WIB, 2020
Aktivis 98 doakan Adian Napitupulu segera sembuh dan berhenti merokok
19 December 2019 14:04 WIB, 2019
Adian Napitupulu: SBY tidak Perlu Takut dan Mengecam Unjuk Rasa Mahasiswa
07 February 2017 18:08 WIB, 2017
Adian Napitupulu Bantah Mobilnya Ditahan terkait Unjuk Rasa Rumah SBY
07 February 2017 16:48 WIB, 2017