Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang dan KSO BPS-Moratelindo sepakat bekerja sama membangun serta menata saluran kabel serat optik sebagai upaya pengembangan infrastruktur telekomunikasi sekaligus memperindah estetika kota setempat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan pelayanan publik prasarana pasif telekomunikasi dilakukan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Resi Y.Bramani serta Hendro Prasetyo selaku Kepala dan Wakil Kepala KSO BPS-Moratelindo itu dilaksanakan di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Kepala KSO BPS-Moratelindo Resi Y.Bramani menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan proyek pembangunan pengoperasian dan penyediaan saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf "U" dan atau "makroduct".

Baca juga: "Call Center 211" versi baru diluncurkan Pemkot Semarang

"Yang digunakan untuk penempatan kabel serta optk oleh para operator telekomunikasi sehingga tidak ada lagi kabel-kabel serat optik udara melalui tiang-tiang dan menara mikro telekomunikasi seluler serta fasilitas dan perangkat pendukungnya," katanya.

Melalui proyek ini, KSO BPS-Moratelindo akan melaksanakan pembangunan pekerjaan "ducting" bersama dengan perkiraan sepanjang 506.064 meter U-ditch dan atau "makroduct" dan sebanyak-banyaknya 361 menara mikro telekomunikasi seluler di ruas jalan milik Pemkot Semarang yang pelaksanaan pembangunannya akan dibagi menjadi dua zonasi dan enam tahap.

Menurut dia, dengan pelaksanaan proyek ini, maka dari sudut pandang desain jaringan dan estetika infrastruktur suatu kota akan mampu mempersiapkan Kota Semarang menuju "smart city" yang mendukung pembangunan ekonomi digital.

"Pembangunan infrastruktur kabel serat optik di hampir semua kota di Indonesia yang selama ini dilakukan, tidak tertata dengan baik sehingga menyebabkan kota tampak kusam dan mengurangi keindahan kota," ujarnya.

Ia menyebut nilai investasi pada kerja sama ini mencapai Rp617 miliar dengan periode kerja sama selama 20 tahun terhitung sejak tanggal operasional komersial di mana pembangunan proyek diperkirakan dapat selesai pada akhir tahun 2021.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini bisa segera terwujud dengan dimulainya peletakan batu pertama yang kemudian dilanjutkan dengan penyelesaian pekerjaan.

Dengan pelaksanaan proyek ini, kata dia, diharapkan tidak terdapat lagi kabel-kabel serat optik udara melalui tiang-tiang dengan mempertimbangkan sudut pandang desain jaringan dan estetika infrastruktur suatu kota.

"Saya punya cita-cita, Kota Semarang akan kita wujudkan sebagai pelopor 5G di dunia lho gak hanya di Indonesia," katanya.
 

Dirjen Administrasi Kewilayahan Kemendagri Eko Subowo yang turut hadir menyaksikan penandatanganan itu mengapresiasi kerja sama antara Pemkot Semarang dengan KSO BPS-Moratelindo.

"Ini bagus untuk estetika dan tata ruang kota, kabel-kabel yang semrawut akan dipindah ke bawah sebagai upaya perbaikan pelayanan sistem telekomunikasi bagi masyarakat," ujarnya.