Rupiah melemah, tembus Rp15.000 per dolar AS
Selasa, 17 Maret 2020 11:22 WIB
Uang kertas Seratus ribu rupiah dan dolar AS. ANTARA/Shutterstock/pri.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, bergerak melemah menembus level Rp15.000 per dolar AS.
Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 82 poin atau 0,55 persen menjadi Rp15.015 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan kelihatannya sentimen masih belum membaik dimana aset-aset berisiko masih tertekan.
"Semalam Wall Street jatuh dalam lebih dari 12 persen. Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah corona masih tinggi," ujar Ariston.
Kendati demikian, lanjutnya, pagi ini ini indeks Nikkei sempat bergerak positif dan S&P Futures juga demikian.
"Mungkin berita persiapan stimulus dari pemerintah AS membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar," kata Ariston.
Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar dolar Selandia baru (NZD) pagi ini. Bank sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.
"Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran corona namun sentimen stimulus AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.
Baca juga: Rupiah melemah, tembus Rp14.000 dipicu sentimen Virus Corona
Baca juga: Rupiah makin perkasa, jauh tinggalkan Rp14.000
Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 82 poin atau 0,55 persen menjadi Rp15.015 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan kelihatannya sentimen masih belum membaik dimana aset-aset berisiko masih tertekan.
"Semalam Wall Street jatuh dalam lebih dari 12 persen. Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah corona masih tinggi," ujar Ariston.
Kendati demikian, lanjutnya, pagi ini ini indeks Nikkei sempat bergerak positif dan S&P Futures juga demikian.
"Mungkin berita persiapan stimulus dari pemerintah AS membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar," kata Ariston.
Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar dolar Selandia baru (NZD) pagi ini. Bank sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.
"Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran corona namun sentimen stimulus AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.
Baca juga: Rupiah melemah, tembus Rp14.000 dipicu sentimen Virus Corona
Baca juga: Rupiah makin perkasa, jauh tinggalkan Rp14.000
Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Nilai ekspor ekonomi kreatif hingga pertengahan 2024 capai 12,36 miliar dolar AS
11 September 2024 18:12 WIB