Pakar ingatkan jangan berlebihan cuci tangan pakai disinfektan
Kamis, 19 Maret 2020 16:34 WIB
Ilustrasi bersihkan tangan dengan sanitizer. Shutterstock
Jakarta (ANTARA) - Mencuci tangan sesering mungkin menggunakan cairan disinfektan guna menghindari kontaminasi dari penyebaran virus corona memang penting, namun jangan berlebihan, imbau pakar kesehatan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Zhang Liubo.
Menurut dia, virus corona jenis baru atau COVID-19 memang bisa menular melalui kontak antarmanusia dan benda-benda di sekitar kita bisa menjadi pembawa virus.
"Yang paling utama adalah selalu menjaga agar tangan kita tetap bersih dan gunakan disinfektan secara rasional," ujarnya seperti dikutip media nasional yang dipantau ANTARA, Kamis.
Baca juga: Tempat hiburan di Semarang tutup sementara cegah COVID-19
Membebaskan tangan dan bagian tubuh lain dari kuman sangat penting. Namun bukan berarti harus menggunakan disinfektan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Disinfektan dapat dibikin sendiri dengan menggunakan 75 persen alkohol, yodium, dan hidrogen peroksida yang mudah didapat di pasaran.
Selaput lendir kulit, termasuk mata, dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir, namun tidak dengan disinfektan.
"Sementara rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan kalau sampai harus terbawa tidur karena droplet tersebut tidak akan bertahan lama," kata Zhang.
Pakaian termasuk jaket, lanjut dia, tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan disinfektan setiap hari kecuali kalau memang dipakai ke rumah sakit atau kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi COVID-19, maka pakaian luar tersebut sangat mungkin terkontaminasi.
Baca juga: Cegah corona, PMI Kota Magelang semprot disinfektan di fasilitas umum
Cara mencuci pakaian yang terkontaminasi adalah merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat Celcius selama kurang lebih setengah jam atau direndam dengan disinfektan selama 15 menit.
Masker sekali pakai, jelas Zhang, tidak bisa dibersihkan dengan disinfektan dan tidak pula bisa digunakan setiap hari karena masker tersebut tidak tahan suhu udara tinggi sehingga juga tidak bisa direndam dengan air panas.
Bahkan menggunakan disinfektan berulang kali dapat merusak lapisan penyaring masker. Setelah lapisan tersebut rusak, maka makser sudah tidak memiliki daya saring lagi. Oleh sebab itu, setiap selesai dipakai, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.
Partikel kecil atau barang elektronik yang sering kita sentuh, tambah Zhang, harus dibersihkan dengan alkohol medis.
Dia menyarankan permukaan benda-benda tersebut diseka dengan kapas yang telah dicelup cairan alkohol.
Baca juga: Cegah COVID-19, Mapolresta Banyumas disemprot disinfektan
Menurut dia, virus corona jenis baru atau COVID-19 memang bisa menular melalui kontak antarmanusia dan benda-benda di sekitar kita bisa menjadi pembawa virus.
"Yang paling utama adalah selalu menjaga agar tangan kita tetap bersih dan gunakan disinfektan secara rasional," ujarnya seperti dikutip media nasional yang dipantau ANTARA, Kamis.
Baca juga: Tempat hiburan di Semarang tutup sementara cegah COVID-19
Membebaskan tangan dan bagian tubuh lain dari kuman sangat penting. Namun bukan berarti harus menggunakan disinfektan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Disinfektan dapat dibikin sendiri dengan menggunakan 75 persen alkohol, yodium, dan hidrogen peroksida yang mudah didapat di pasaran.
Selaput lendir kulit, termasuk mata, dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir, namun tidak dengan disinfektan.
"Sementara rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan kalau sampai harus terbawa tidur karena droplet tersebut tidak akan bertahan lama," kata Zhang.
Pakaian termasuk jaket, lanjut dia, tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan disinfektan setiap hari kecuali kalau memang dipakai ke rumah sakit atau kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi COVID-19, maka pakaian luar tersebut sangat mungkin terkontaminasi.
Baca juga: Cegah corona, PMI Kota Magelang semprot disinfektan di fasilitas umum
Cara mencuci pakaian yang terkontaminasi adalah merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat Celcius selama kurang lebih setengah jam atau direndam dengan disinfektan selama 15 menit.
Masker sekali pakai, jelas Zhang, tidak bisa dibersihkan dengan disinfektan dan tidak pula bisa digunakan setiap hari karena masker tersebut tidak tahan suhu udara tinggi sehingga juga tidak bisa direndam dengan air panas.
Bahkan menggunakan disinfektan berulang kali dapat merusak lapisan penyaring masker. Setelah lapisan tersebut rusak, maka makser sudah tidak memiliki daya saring lagi. Oleh sebab itu, setiap selesai dipakai, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.
Partikel kecil atau barang elektronik yang sering kita sentuh, tambah Zhang, harus dibersihkan dengan alkohol medis.
Dia menyarankan permukaan benda-benda tersebut diseka dengan kapas yang telah dicelup cairan alkohol.
Baca juga: Cegah COVID-19, Mapolresta Banyumas disemprot disinfektan
Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024