Berdikari diminta pastikan data peternak mandiri
Selasa, 21 April 2020 16:09 WIB
Ilustrasi - Pedagang ayam di Pasar Gede, Solo. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Pedaging Jawa Tengah meminta PT Berdikari (Persero) memastikan data peternak mandiri agar penyerapan ayam dari peternak tepat sasaran.
"Memang harus ada penyerapan karena harga ayam terus mengalami penurunan, tetapi jangan sampai salah sasaran," kata Ketua Pinsar Pedaging Jawa Tengah Parjuni di Solo, Jateng, Selasa.
Ia mengatakan dengan harga yang dijanjikan, yaitu Rp17.000/kg kondisi hidup, tidak menutup kemungkinan banyak peternak termasuk yang tergabung dalam perusahaan berbentuk perseroan terbatas tertarik untuk ikut dalam program penyerapan tersebut.
Apalagi, saat ini harga ayam di tingkat peternak hanya di kisaran Rp14.000/kg hidup. Bahkan beberapa waktu lalu, harga ayam lepas kandang di Jawa Tengah sampai menyentuh angka Rp4.000-5.000/kg.
"Misalnya, saya peternak perusahaan, teman saya peternak mandiri. Saya bisa mengaku peternak mandiri demi lancarnya harga itu tadi. Oleh karena itu, harapannya ada data yang akurat dan pengawasan yang detail," katanya.
Selain itu, ia berharap agar ada prosedur yang jelas termasuk dari sisi perizinan.
"Izin ke siapa, misalnya diawasi beberapa pihak termasuk Pinsar, maka yang diambil oleh Berdikari harus diinfokan kepada kami," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini jumlah peternak mandiri di Jawa Tengah ada sekitar 30 peternak.
"Dari jumlah peternak ini, bisa menyalurkan sekitar sekitar 300.000-400.000 ekor ayam/hari dari kebutuhan total sekitar 1,2 juta-1,3 juta ekor/hari," katanya.
Sebelumnya, salah satu perusahaan BUMN di bidang pangan PT Berdikari (Persero) menyatakan telah menyerap sebanyak 500.000 ekor ayam dari peternak mandiri sejak pekan lalu.
Nantinya, ayam hasil serapan dari peternak akan disimpan pada ruangan pendingin untuk disalurkan ketika masyarakat membutuhkan.
"Memang harus ada penyerapan karena harga ayam terus mengalami penurunan, tetapi jangan sampai salah sasaran," kata Ketua Pinsar Pedaging Jawa Tengah Parjuni di Solo, Jateng, Selasa.
Ia mengatakan dengan harga yang dijanjikan, yaitu Rp17.000/kg kondisi hidup, tidak menutup kemungkinan banyak peternak termasuk yang tergabung dalam perusahaan berbentuk perseroan terbatas tertarik untuk ikut dalam program penyerapan tersebut.
Apalagi, saat ini harga ayam di tingkat peternak hanya di kisaran Rp14.000/kg hidup. Bahkan beberapa waktu lalu, harga ayam lepas kandang di Jawa Tengah sampai menyentuh angka Rp4.000-5.000/kg.
"Misalnya, saya peternak perusahaan, teman saya peternak mandiri. Saya bisa mengaku peternak mandiri demi lancarnya harga itu tadi. Oleh karena itu, harapannya ada data yang akurat dan pengawasan yang detail," katanya.
Selain itu, ia berharap agar ada prosedur yang jelas termasuk dari sisi perizinan.
"Izin ke siapa, misalnya diawasi beberapa pihak termasuk Pinsar, maka yang diambil oleh Berdikari harus diinfokan kepada kami," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini jumlah peternak mandiri di Jawa Tengah ada sekitar 30 peternak.
"Dari jumlah peternak ini, bisa menyalurkan sekitar sekitar 300.000-400.000 ekor ayam/hari dari kebutuhan total sekitar 1,2 juta-1,3 juta ekor/hari," katanya.
Sebelumnya, salah satu perusahaan BUMN di bidang pangan PT Berdikari (Persero) menyatakan telah menyerap sebanyak 500.000 ekor ayam dari peternak mandiri sejak pekan lalu.
Nantinya, ayam hasil serapan dari peternak akan disimpan pada ruangan pendingin untuk disalurkan ketika masyarakat membutuhkan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Serapan anggaran rendah, Sekretariat DPRD Kabupaten Banyumas dapat bendera hitam
29 July 2024 14:10 WIB