Anwar Ibrahim jadi ketua oposisi parlemen
Senin, 13 Juli 2020 14:13 WIB
Anggota Parlemen Daerah Pemilihan Port Dickson yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim saat sidang parlemen Senin (13/7). Bernama
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Anggota Parlemen Daerah Pemilihan Port Dickson yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim dilantik menjadi ketua oposisi di parlemen.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Parlemen Malaysia, Tan Sri Mohamad Ariff Md Yusof dalam sidang parlemen ke 14 hari pertama di Kuala Lumpur, Senin.
Mohamad Ariff mengatakan Datuk Seri Anwar Ibrahim mendapat dukungan dari oposisi untuk menjadi ketua oposisi.
Sidang parlemen dihadiri 222 orang yang terdiri atas Koalisi Perikatan Nasional (PN) yang saat ini memerintah Malaysia sebanyak 113 kursi, Koalisi Pakatan Harapan (PH) sebanyak 91 kursi dan kelompok independen sebanyak 18 kursi.
Sidang parlemen atau Dewan Rakyat dimulai pukul 10.00 pagi dan bakal berlangsung selama 25 hari hingga 27 Agustus.
Turut hadir Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin yang juga menjadi anggota parlemen dari Partai Bersatu.
Sidang berlangsung dalam suasana normal baru mengikuti prosedur operasi standar (SOP) fase pemulihan seperti ditentukan Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM).
Sidang parlemen juga berlangsung sengit saat pihak pemerintah mengusulkan penggantian Ketua parlemen Tan Sri Mohamad Ariff Md Yusof dan Wakilnya Nga Kor Ming namun pihak oposisi yang dimotori Datuk Seri Anwar Ibrahim dan parlemen bebas Tun Dr Mahathir Mohammad menolak usulan tersebut karena tidak ada alasan yang jelas.
Kedua pimpinan berasal dari partai oposisi sedangkan pihak Perikatan Nasional ingin mengusulkan calon mereka.
Hingga pukul 14.38 waktu setempat belum ada keputusan terkait penggantian pimpinan parlemen tersebut.
Baca juga: Anwar Ibrahim dan Mahathir Bersatu Melawan Najib Razak
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Parlemen Malaysia, Tan Sri Mohamad Ariff Md Yusof dalam sidang parlemen ke 14 hari pertama di Kuala Lumpur, Senin.
Mohamad Ariff mengatakan Datuk Seri Anwar Ibrahim mendapat dukungan dari oposisi untuk menjadi ketua oposisi.
Sidang parlemen dihadiri 222 orang yang terdiri atas Koalisi Perikatan Nasional (PN) yang saat ini memerintah Malaysia sebanyak 113 kursi, Koalisi Pakatan Harapan (PH) sebanyak 91 kursi dan kelompok independen sebanyak 18 kursi.
Sidang parlemen atau Dewan Rakyat dimulai pukul 10.00 pagi dan bakal berlangsung selama 25 hari hingga 27 Agustus.
Turut hadir Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin yang juga menjadi anggota parlemen dari Partai Bersatu.
Sidang berlangsung dalam suasana normal baru mengikuti prosedur operasi standar (SOP) fase pemulihan seperti ditentukan Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM).
Sidang parlemen juga berlangsung sengit saat pihak pemerintah mengusulkan penggantian Ketua parlemen Tan Sri Mohamad Ariff Md Yusof dan Wakilnya Nga Kor Ming namun pihak oposisi yang dimotori Datuk Seri Anwar Ibrahim dan parlemen bebas Tun Dr Mahathir Mohammad menolak usulan tersebut karena tidak ada alasan yang jelas.
Kedua pimpinan berasal dari partai oposisi sedangkan pihak Perikatan Nasional ingin mengusulkan calon mereka.
Hingga pukul 14.38 waktu setempat belum ada keputusan terkait penggantian pimpinan parlemen tersebut.
Baca juga: Anwar Ibrahim dan Mahathir Bersatu Melawan Najib Razak
Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pulang dari masjid, seorang pensiunan di Inggris diserang hingga tangannya patah
31 March 2023 10:42 WIB, 2023
Anak muda kompeten dan berintegritas diminta bersiap masuk ke legislatif
31 October 2021 16:58 WIB, 2021
DPP Perempuan Bangsa targetkan penuhi kuota perempuan 30 persen di parlemen
17 February 2021 22:02 WIB, 2021
Peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen harus terus diupayakan
13 November 2020 20:23 WIB, 2020
Perlu gerakan bersama wujudkan peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen
29 October 2020 14:27 WIB, 2020