Tingkatkan ketahanan remaja, BKKBN kembali pilih Duta Genre
Kamis, 13 Agustus 2020 19:00 WIB
BKKBN kembali melakukan pemilihan Duta Genre untuk melakukan pembinaan dan meningkatkan ketahanan remaja melalui program Generasi Berencana. ANTARA/HO-BKKBN
Semarang (ANTARA) - BKKBN kembali melakukan pemilihan Duta Genre untuk melakukan pembinaan dan meningkatkan ketahanan remaja melalui program Generasi Berencana yang diimplementasikan melalui pemberdayaan teman sebaya (peer group) dan penguatan pengasuhan (parenting) keluarga agar remaja mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta mengatakan rangakaian kontes yang berlangsung tiga hari di salah satu hotel di Semarang ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga pembatasan penonton.
"Duta Genre akan maju ke tingkat nasional dan Jateng pada 2011 terpilih menjadi Duta Genre Nasional yang saat ini menjadi salah satu juri (selain itu juri berasal dari
Koalisi Kependudukan Indonesia, Psikolog, Praktisi mode)," kata Martin.
Martin menjelaskan Duta Genre harus menjadi role model dan mampu menjadi panutan bagi remaja sebayanya dalam merencanakan masa depan dan mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Terus terang Jawa Tengah pernikahan dini masih tinggi, angka tinggi itu juga karena undang-undang. Ke depan dengan terpilihnya Duta Genre, diharapkan mereka mampu menyampaikan ke remaja sebayanya, bisa lewat media sosial karena di tengah COVID-19," katanya.
Untuk kriteria pada pemilihan Duta Genre antara lain memiliki pemahaman yang baik terhadap substansi Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan substansi GenRe, memiliki kreativitas yang bisa dibuktikan dengan karya nyata berupa inovasi kegiatan yang telah dilakukan di PIK Remaja setempat, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (public speaking), berkepribadian baik, memiliki jiwa kepemimpinan (leadership), menjalin kemitraan, serta mempunyai kemampuan dalam mengembangkan dan menjalankan program kerja.
“Bangsa yang memiliki remaja kuat serta memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, serta emosional akan menjadikan bangsa tersebut kelak akan menjadi bangsa yang kuat," kata Martin Suanta.
Tujuan dari diadakannya pemilihan Duta Genre, tambah Martin, adalah untuk meningkatkan kualitas pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, sikap dan perilaku yang positif dalam pengembangan diri secara mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial bagi remaja.
"Gadget banyak mempengaruhi pola hidup manusia, tak terkecuali para remaja. Banyak remaja jadi ‘mager’ karena terlalu asyik dengan gadget, saya berharap para remaja GenRe tidak demikian, tetapi justru dapat memanfaatkan perangkat digital secara bijak dan menjadikannya sarana untuk produktif," katanya.
Remaja saat ini, lanjut dia, sangat berisiko terhadap pernikahan dini, perilaku seks pranikah, dan penyalahgunaan Napza, sehingga membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi.
Martin menegaskan program GenRe disosialisasikan melalui berbagai media dan kegiatan dengan fokus kegiatannya dititikberatkan pada promosi pendewasaan usia perkawinan (PUP), penyediaan informasi kesehatan reproduksi seluas-luasnya melalui PIK Remaja, serta promosi perencanaan kehidupan berkeluarga yang dikemas dalam bentuk sosialisasi program yang ramah remaja, dari, oleh dan untuk remaja melalui kegiatan Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR)
"Setelah diadakannya pemilihan ini diharapkan terbangunnya inovasi dan kreativitas-kreativitas pendidik sebaya dan konselor sebaya dalam pemberian akses informasi, pendidikan, dan konseling di PIK Remaja serta terlaksananya aksi nyata dalam pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan di wilayah PIK Remaja," katanya.
Duta GenRe, tambah Martin diharapkan juga dapat memahami rebranding yang dilakukan oleh BKKBN, tidak hanya logo dan tagline, tetapi sejumlah aspek dalam rangka memberikan pelayanan prima pada masyarakat.
"Gaya komunikasi BKKBN kini telah disesuaikan dengan kaum milenial yang sebentar lagi menjadi orang tua. Apabila program Bangga Kencana dapat diterima dengan baik di masyarakat diharapkan dapat terjadi internalisasi dalam keluarga-keluarga di Indonesia yang nantinya mampu mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera," kata Martin yang dalam kesempatan tersebut juga mengukuhkan Forum GenRe Jawa Tengah.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta mengatakan rangakaian kontes yang berlangsung tiga hari di salah satu hotel di Semarang ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga pembatasan penonton.
"Duta Genre akan maju ke tingkat nasional dan Jateng pada 2011 terpilih menjadi Duta Genre Nasional yang saat ini menjadi salah satu juri (selain itu juri berasal dari
Koalisi Kependudukan Indonesia, Psikolog, Praktisi mode)," kata Martin.
Martin menjelaskan Duta Genre harus menjadi role model dan mampu menjadi panutan bagi remaja sebayanya dalam merencanakan masa depan dan mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Terus terang Jawa Tengah pernikahan dini masih tinggi, angka tinggi itu juga karena undang-undang. Ke depan dengan terpilihnya Duta Genre, diharapkan mereka mampu menyampaikan ke remaja sebayanya, bisa lewat media sosial karena di tengah COVID-19," katanya.
Untuk kriteria pada pemilihan Duta Genre antara lain memiliki pemahaman yang baik terhadap substansi Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan substansi GenRe, memiliki kreativitas yang bisa dibuktikan dengan karya nyata berupa inovasi kegiatan yang telah dilakukan di PIK Remaja setempat, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (public speaking), berkepribadian baik, memiliki jiwa kepemimpinan (leadership), menjalin kemitraan, serta mempunyai kemampuan dalam mengembangkan dan menjalankan program kerja.
“Bangsa yang memiliki remaja kuat serta memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, serta emosional akan menjadikan bangsa tersebut kelak akan menjadi bangsa yang kuat," kata Martin Suanta.
Tujuan dari diadakannya pemilihan Duta Genre, tambah Martin, adalah untuk meningkatkan kualitas pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, sikap dan perilaku yang positif dalam pengembangan diri secara mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial bagi remaja.
"Gadget banyak mempengaruhi pola hidup manusia, tak terkecuali para remaja. Banyak remaja jadi ‘mager’ karena terlalu asyik dengan gadget, saya berharap para remaja GenRe tidak demikian, tetapi justru dapat memanfaatkan perangkat digital secara bijak dan menjadikannya sarana untuk produktif," katanya.
Remaja saat ini, lanjut dia, sangat berisiko terhadap pernikahan dini, perilaku seks pranikah, dan penyalahgunaan Napza, sehingga membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi.
Martin menegaskan program GenRe disosialisasikan melalui berbagai media dan kegiatan dengan fokus kegiatannya dititikberatkan pada promosi pendewasaan usia perkawinan (PUP), penyediaan informasi kesehatan reproduksi seluas-luasnya melalui PIK Remaja, serta promosi perencanaan kehidupan berkeluarga yang dikemas dalam bentuk sosialisasi program yang ramah remaja, dari, oleh dan untuk remaja melalui kegiatan Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR)
"Setelah diadakannya pemilihan ini diharapkan terbangunnya inovasi dan kreativitas-kreativitas pendidik sebaya dan konselor sebaya dalam pemberian akses informasi, pendidikan, dan konseling di PIK Remaja serta terlaksananya aksi nyata dalam pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan di wilayah PIK Remaja," katanya.
Duta GenRe, tambah Martin diharapkan juga dapat memahami rebranding yang dilakukan oleh BKKBN, tidak hanya logo dan tagline, tetapi sejumlah aspek dalam rangka memberikan pelayanan prima pada masyarakat.
"Gaya komunikasi BKKBN kini telah disesuaikan dengan kaum milenial yang sebentar lagi menjadi orang tua. Apabila program Bangga Kencana dapat diterima dengan baik di masyarakat diharapkan dapat terjadi internalisasi dalam keluarga-keluarga di Indonesia yang nantinya mampu mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera," kata Martin yang dalam kesempatan tersebut juga mengukuhkan Forum GenRe Jawa Tengah.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024