Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengizinkan warga menggelar prosesi tirakatan pada malam menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Meski pandemi, tidak apa-apa kalau masyarakat mau menggelar malam tirakatan. Yang penting jangan banyak orangnya dan harus mematuhi protokol kesehatan," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat.

Menurut Ganjar, malam tirakatan Hari Kemerdekaan RI merupakan tradisi yang telah dilakukan bangsa ini sejak lama dan harus dilestarikan.

Kendati demikian, Ganjar juga meminta masyarakat tidak menggelar acara ramai-ramai saat menggelar malam tirakatan dan tidak berkeliling atau membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

"Silakan tirakat di rumah masing-masing atau di tempat ibadah masing-masing, bisa di masjid, langgar, gereja, pura dan lainnya. Silakan, gak papa," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Jepara izinkan masyarakat menggelar malam tirakatan HUT RI

Baca juga: Pemkot Surakarta larang tirakatan malam 17 Agustus

Baca juga: Malam Tirakatan Haornas Gaungkan Semangat Persatuan Nasional

Masyarakat juga diimbau tidak menggelar lomba-lomba pada peringatan Hari Kemerdekaan RI.

"Lomba-lomba nggak usahlah, kalau mau lomba, yang virtual saja agar tidak ada kerumunan dan tidak terlalu banyak bersentuhan. Kalau lomba seperti biasanya, itu risikonya tinggi daripada menyesal kemudian, lebih baik jangan," katanya.

Terkait dengan Hari Kemerdekaan RI pada tahun ini, Ganjar mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah berdoa bersama saat pelaksanaan malam tirakatan agar pandemi COVID-19 segera berakhir.

"Yuk! kita doa bersama, mendoakan bangsa ini agar ikhtiar lahir yang kita kerjakan itu mendapat energi dari ikhtiar batin atau spiritual. Mudah-mudahan pandemi ini lekas berlalu," ujar Ganjar.(LHP)