Defisit perdagangan Indonesia-China mengecil, investasi meningkat
Sabtu, 15 Agustus 2020 9:32 WIB
Manggis yang berasal dari para petani di Indonesia dijual pedagang di Pasar Zuojiazhuang, Beijing. Manggis menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia ke China dalam beberapa tahun terakhir. ANTARA/M. Irfan Ilmie/TM
Jakarta (ANTARA) - Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China selama semester I/2020 mengecil, sedangkan nilai investasi China di Indonesia meningkat.
Data Kedutaan Besar RI di Beijing yang diperoleh ANTARA, Sabtu, menyebutkan bahwa China menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada periode tersebut mencapai 35,6 miliar dolar AS.
Selama paruh pertama tahun 2020, China masih mengalami surplus terhadap Indonesia sebesar 986 juta dolar AS, namun defisit perdagangan Indonesia terhadap China mengecil sekitar 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Baca juga: China bangun terowongan kereta api bawah laut 16,2 kilometer
Beberapa produk unggulan Indonesia mencatat kenaikan signifikan, di antaranya batubara yang nilai ekspornya ke China naik 74,42 persen, besi dan baja (196,40 persen), sarang burung walet (189,61 persen), ikan beku (53,78 persen), buah tropis (22,29 persen), buah dalam kemasan (320,27 persen), ikan kalengan (92,59 persen), sepatu (24,59 persen), perkakas rumah tangga (30,87 persen), kayu olahan (222,44 persen), dan elektronik (14,70 persen).
Sementara di sektor investasi, selama periode tersebut China masih kukuh di peringkat kedua sebagai negara asal investasi asing terbesar di Indonesia setelah Singapura.
Selama semester I/2020, nilai investasi China di Indonesia mencapai 2,4 miliar dolar AS atau naik sembilan persen dibandingkan periode I/2019.
Catatan positif hubungan dagang dan investasi kedua negara justru terjadi di tengah pandemi global.
Pada triwulan II/2020 perekonomian China tumbuh 3,2 persen setelah mengalami penyusutan sebesar 6,8 persen pada triwulan I/2020.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun berharap catatan positif perekonomian China itu bisa mendorong peningkatan kerja samanya dengan Indonesia.
Baca juga: Indonesia sambut investasi produksi mobil listrik
Baca juga: BKPM: Pemerintah bisa gratiskan sewa lahan Kawasan Industri Batang
Data Kedutaan Besar RI di Beijing yang diperoleh ANTARA, Sabtu, menyebutkan bahwa China menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada periode tersebut mencapai 35,6 miliar dolar AS.
Selama paruh pertama tahun 2020, China masih mengalami surplus terhadap Indonesia sebesar 986 juta dolar AS, namun defisit perdagangan Indonesia terhadap China mengecil sekitar 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Baca juga: China bangun terowongan kereta api bawah laut 16,2 kilometer
Beberapa produk unggulan Indonesia mencatat kenaikan signifikan, di antaranya batubara yang nilai ekspornya ke China naik 74,42 persen, besi dan baja (196,40 persen), sarang burung walet (189,61 persen), ikan beku (53,78 persen), buah tropis (22,29 persen), buah dalam kemasan (320,27 persen), ikan kalengan (92,59 persen), sepatu (24,59 persen), perkakas rumah tangga (30,87 persen), kayu olahan (222,44 persen), dan elektronik (14,70 persen).
Sementara di sektor investasi, selama periode tersebut China masih kukuh di peringkat kedua sebagai negara asal investasi asing terbesar di Indonesia setelah Singapura.
Selama semester I/2020, nilai investasi China di Indonesia mencapai 2,4 miliar dolar AS atau naik sembilan persen dibandingkan periode I/2019.
Catatan positif hubungan dagang dan investasi kedua negara justru terjadi di tengah pandemi global.
Pada triwulan II/2020 perekonomian China tumbuh 3,2 persen setelah mengalami penyusutan sebesar 6,8 persen pada triwulan I/2020.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun berharap catatan positif perekonomian China itu bisa mendorong peningkatan kerja samanya dengan Indonesia.
Baca juga: Indonesia sambut investasi produksi mobil listrik
Baca juga: BKPM: Pemerintah bisa gratiskan sewa lahan Kawasan Industri Batang
Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB