Semarang (ANTARA) - BKKBN Provinsi Jawa Tengah bersama dengan Kodam IV Diponegoro bersinergi dalam peningkatan pemakaian alat kontrasepsi yang ditandai dengan pencanangan Program TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK).
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Semarang, Senin tersebut Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah Martin Suanta menjelaskan BKKBN merasakan dukungan yang besar dari TNI dalam percepatan pencapaian sasaran Program Bangga Kencana ini salah satunya dapat dilakukan melalui Kegiatan TNI KB Kesehatan di berbagai momentum yang ada.
"Melalui pencanangan TMKK, ini kolaborasi dengan TNI luar biasa. Pada Harganas kemarin tercapai akseptor KB hingga melampaui target yakni 117 persen dalam waktu setengah hari, karena para Babinsa turun tangan," kata Martin.
Baiknya kemitraan dengan stakeholder terkait, lanjut Martin, BKKBN Provinsi Jawa Tengah berhasil menyabet juara 1 pada penghargaan Advokasi dan Penggerakan (Adpin) Awards 2020 secara nasional.
Melalui Kegiatan TNI KB Kesehatan, kata Martin, TNI dapat berkiprah secara nyata untuk mensukseskan Program Bangga Kencana.
Baca juga: Tingkatkan akses akseptor, BKKBN kembangkan aplikasi "Klik KB"
"Dalam penguatan dengan TNI , maka bersama bersinergi membangun komitmen bersama untuk menciptakan kegiatan yang berhubungan dengan program yang ada secara harmonis," katanya.
Setelah pencanangan kegiatan TMKK Martin berharap dapat mendorong masyarakat untuk mengikuti program Bangga Kencana baik menjadi akseptor KB maupun berpartisipasi aktif dalam upaya pembangunan keluarga; memberikan bantuan berupa tenaga medis, tenaga penggerak, sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan batas kemampuan TNI; mengoptimalkan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi di fasilitas kesehatan TNI; serta mendukung pelayanan KB di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan, daerah aliran sungai (DAS), pesisir pantai dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan TNI yang tersedia.
Martin menambahkan terkait dengan persiapan Hari Kontrasepsi Dunia 26 September 2020, BKKBN Provinsi Jawa Tengah mendapatkan target 41 ribu akseptor IUD dan Implan dan hingga 13 September 2020 baru tercapai 16ribuan akseptor atau 41 persen.
"Kami terus melakukan terobosan mulai dari bakti sosial. Di tengah pandemi memang ada kendala seperti fasilitas kesehatan seperti Puskesmas tidak boleh melakukan pelayanan, sehingga kami melakukan terobosan dengan melakukan pelayanan di balai penyuluh KB dan antusias masyarakat luar biasa," katanya.
Baca juga: Tingkatkan ketahanan remaja, BKKBN kembali pilih Duta Genre
Martin optimistis BKKBN Provinsi Jateng dapat mencapai target 41ribu akseptor dengan mengandeng stakeholder terkait baik TNI, IDI, bidan, dan dinas kesehatan.
Baca juga: BKKBN genjot rebranding hingga tingkatkan capaian kinerja
Baca juga: BKKBN Jateng pastikan pelayanan KB tetap berjalan saat pandemi COVID-19