FIA investigasi Hamilton dalam kasus kaus GP Tuscan

Selasa, 15 September 2020 5:11 WIB
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton usai balapan F1 Tuscan Grand Prix di Mugello, Scarperia e San Piero, Italia, Minggu 13 September 2020. (ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Jennifer Lorenzini/aw).
Jakarta (ANTARA) - Federasi Otomatif Internasional FIA dilaporkan tengah melakukan investigasi terhadap Lewis Hamilton sehubungan dengan kaus hitam anti-rasisme yang dia kenakan pada Grand Prix Tuscan di Sirkuit Mugello, Italia, akhir pekan lalu.

Dilansir AFP, Selasa, juara dunia enam kali yang juga memenangi seri balapan GP Tuscan itu tampak mengenakan kaos bertuliskan “tangkap polisi yang membunuh Breonna Taylor” sebelum balapan, saat menaiki podium hingga ketika melakukan wawancara bersama media.

Kaus tersebut dinilai menjurus ke unsur politik. Sementara FIA melarang semua pebalap mengemukakan hal-hal yang bermuatan “politis atau religius yang merugikan kepentingan FIA”

Seorang juru bicara FIA mengatakan kepada BBC bahwa kasus Hamilton itu “sedang ditinjau.” Jika terbukti melakukan pelanggaran, Hamilton bisa saja dikenai denda.

Hamilton biasanya mengenakan kaus bertuliskan “Black Lives Matter” dalam setiap balapan sebagai bentuk protes terhadap rasisme yang terjadi di AS. FIA tak pernah berkomentar dan memalahkan hal itu.

Baca juga: Hamilton juarai GP Tuscan yang kacau balau

“Butuh waktu lama bagi saya untuk mengenakannya dan membuat khalayak sadar bahwa ada seseorang terbunuh di jalan, di rumahnya sendiri. Sementara pelakunya masih berkeliaran bebas,” kata Hamilton setelah kemenangannya yang ke-90, Minggu (13/9).

Pada kejuaraan lain, petenis Jepang Naomi Osaka sebelumnya juga ikut menyuarakan protesnya terhadap ketidakadilan rasial yang terjadi di Amerika Serikat saat tampil dalam US Open. Ia mengenakan masker wajah bertuliskan Breonna Taylor pada putaran pertama turnamen Grand Slam itu.

“Kita tidak bisa istirahat. Kita harus terus meningkatkan kesadaran itu. Dan Naomi (Osaka) telah melakukannya dengan luar biasa,” kata Hamilton.

Breonna Taylor (26) merupakan seorang perawat Afrika-Amerika yang ditembak mati oleh polisi di apartemennya di Louisville, Kentucky, pada 13 Maret.

Seorang petugas polisi yang terlibat dipecat oleh departemen kepolisian kota itu Juni. Dua petugas lainnya dimutasi ke pos penugasan administratif. Tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap salah satu dari ketiga polisi ini.

Baca juga: Hamilton kalahkan Bottas untuk rebut pole position GP Tuscan

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Hamilton positif terjangkit COVID-19

01 December 2020 16:05 WIB, 2020