Jumat Berkah di Pendopo Wabup Wonosobo bagikan sayuran gratis
Jumat, 25 September 2020 20:36 WIB
Program "Cantelan Jumat Berkah" di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo bagikan sayuran gratis. (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo)
Wonosobo (ANTARA) - Program "Cantelan Jumat Berkah" yang telah berlangsung sejak awal masa pandemi COVID-19 di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo dengan membagikan sayuran gratis kepada kaum duafa turut berkontribusi menjadi solusi bagi terpuruknya harga komoditas pertanian lokal.
Koordinator program "Cantelan Jumat Berkah" Ani Agus Subagiyo di Wonosobo, Jumat, menyampaikan pihaknya langsung membeli sayuran dari petani lokal yang beberapa bulan terakhir ini mendapat pukulan karena harganya jatuh di titik terendah dan banyak yang tidak terserap pasar.
"Kami membeli sayuran langsung di petani yang tidak terserap pasar dengan harga yang wajar sehingga mereka tidak mengalami kerugian, kemudian kami bungkus dalam sejumlah paket untuk dibagikan gratis kepada masyarakat, khususnya kaum dhuafa yang saat ini masih mengalami kesulitan karena pandemi COVID-19," kata Ani.
Buruh gendong, kusir dokar, pedagang keliling, hingga pengemudi ojek daring dan warga umum lainnya diakui Ani termasuk yang menjadi sasaran program cantelan berkah.
Selain sayuran, katanya di dalam setiap paket berisi mie kering dan sejumlah bumbu dapur untuk mendukung nutrisi keluarga.
"Tidak sampai 2 jam paket-paket yang kami sediakan lebih dari 500 bungkus sudah terdistribusi karena memang kami berupaya agar secepatnya bisa diterima dan dimanfaatkan warga demi mendukung kebutuhan pangan bernutrisi mereka," katanya.
Menurut dia, banyak warga yang ingin berkontribusi dalam upaya meringankan beban sesama yang saat ini tengah terdampak pandemi, namun mereka tidak bisa melakukannya sendiri.
"Melalui Jumat Berkah tersebut, donasi seberapa pun besarnya akan dioptimalkan sehingga semakin banyak lagi warga tidak mampu yang bisa memperoleh manfaatnya.
Wakil Bupati Agus Subagiyo mengaku sangat apresiatif. Saat ini memang dibutuhkan banyak komunitas yang memiliki kemampuan untuk membantu sesama sehingga masa pandemi virus corona yang saat ini masih berlangsung bisa dihadapi bersama-sama.
"Selain bantuan dari pemerintah melalui berbagai skema yang sudah ada, saya melihat masih banyak warga yang berkeinginan untuk turut berpartisipasi demi meringankan beban saudaranya," katanya.
Adanya kemerosotan harga hasil pertanian yang memukul ekonomi para petani Wonosobo, diakui Agus saat ini juga telah direspon pemerintah kabupaten dengan upaya menggandeng BUMD, TNI dan Polri untuk bisa membeli komoditas pertanian dengan harga wajar, kemudian didistribusikan dalam kemasan seharga Rp10.000 per paket kepada para ASN dan anggota TNI-Polri.
Ia menuturkan dengan upaya tersebut, ditambah adanya kepedulian dari kelompok-kelompok komunitas yang bersedia membantu kesulitan para petani, pihaknya optimistis masa-masa sulit yang harus dihadapi pada masa pandemi ini akan bisa dilalui.
"Kuncinya memang kebersamaan dan kegotongroyongan sehingga kita semua bisa keluar dari keprihatinan akibat COVID-19 ini dengan selamat, tetap sehat dan bangkit untuk menjadi lebih maju lagi," katanya.
Ia meminta Warga Wonosobo tetap taat pada protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini, seperti disiplin mencuci tangan, menjaga jarak aman ketika berada di keramaian, serta disiplin mengenakan masker.
Koordinator program "Cantelan Jumat Berkah" Ani Agus Subagiyo di Wonosobo, Jumat, menyampaikan pihaknya langsung membeli sayuran dari petani lokal yang beberapa bulan terakhir ini mendapat pukulan karena harganya jatuh di titik terendah dan banyak yang tidak terserap pasar.
"Kami membeli sayuran langsung di petani yang tidak terserap pasar dengan harga yang wajar sehingga mereka tidak mengalami kerugian, kemudian kami bungkus dalam sejumlah paket untuk dibagikan gratis kepada masyarakat, khususnya kaum dhuafa yang saat ini masih mengalami kesulitan karena pandemi COVID-19," kata Ani.
Buruh gendong, kusir dokar, pedagang keliling, hingga pengemudi ojek daring dan warga umum lainnya diakui Ani termasuk yang menjadi sasaran program cantelan berkah.
Selain sayuran, katanya di dalam setiap paket berisi mie kering dan sejumlah bumbu dapur untuk mendukung nutrisi keluarga.
"Tidak sampai 2 jam paket-paket yang kami sediakan lebih dari 500 bungkus sudah terdistribusi karena memang kami berupaya agar secepatnya bisa diterima dan dimanfaatkan warga demi mendukung kebutuhan pangan bernutrisi mereka," katanya.
Menurut dia, banyak warga yang ingin berkontribusi dalam upaya meringankan beban sesama yang saat ini tengah terdampak pandemi, namun mereka tidak bisa melakukannya sendiri.
"Melalui Jumat Berkah tersebut, donasi seberapa pun besarnya akan dioptimalkan sehingga semakin banyak lagi warga tidak mampu yang bisa memperoleh manfaatnya.
Wakil Bupati Agus Subagiyo mengaku sangat apresiatif. Saat ini memang dibutuhkan banyak komunitas yang memiliki kemampuan untuk membantu sesama sehingga masa pandemi virus corona yang saat ini masih berlangsung bisa dihadapi bersama-sama.
"Selain bantuan dari pemerintah melalui berbagai skema yang sudah ada, saya melihat masih banyak warga yang berkeinginan untuk turut berpartisipasi demi meringankan beban saudaranya," katanya.
Adanya kemerosotan harga hasil pertanian yang memukul ekonomi para petani Wonosobo, diakui Agus saat ini juga telah direspon pemerintah kabupaten dengan upaya menggandeng BUMD, TNI dan Polri untuk bisa membeli komoditas pertanian dengan harga wajar, kemudian didistribusikan dalam kemasan seharga Rp10.000 per paket kepada para ASN dan anggota TNI-Polri.
Ia menuturkan dengan upaya tersebut, ditambah adanya kepedulian dari kelompok-kelompok komunitas yang bersedia membantu kesulitan para petani, pihaknya optimistis masa-masa sulit yang harus dihadapi pada masa pandemi ini akan bisa dilalui.
"Kuncinya memang kebersamaan dan kegotongroyongan sehingga kita semua bisa keluar dari keprihatinan akibat COVID-19 ini dengan selamat, tetap sehat dan bangkit untuk menjadi lebih maju lagi," katanya.
Ia meminta Warga Wonosobo tetap taat pada protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini, seperti disiplin mencuci tangan, menjaga jarak aman ketika berada di keramaian, serta disiplin mengenakan masker.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024