Golkar gandeng PolMark lihat potensi kemenangan paslon di Jateng dan DIY
Rabu, 7 Oktober 2020 17:44 WIB
Ketua Pemenangan Pemilu Jateng dan DIY DPP Partai Golkar Dr. H.M. Iqbal Wibisono, S.H.,M.H. di Semarang, Selasa (6-10-2020) ketika melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan pengurus DPD Partai Golkar Jateng dan DIY terkait dengan hasil survei Pilkada 2020 di 24 kabupaten/kota se-Jateng dan DIY. ANTARA/Kliwon
Semarang (ANTARA) - Partai Golkar menggandeng lembaga konsultan politik PolMark Indonesia untuk melihat potensi kemenangan pasangan calon di 24 kabupaten/kota, wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Kota Semarang yang pesertanya calon tunggal.
"Kami ingin mengetahui tingkat partisipasi politik masyarakat serta preferensi (kecenderungan) pilihan mereka pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020," kata Ketua Pemenangan Pemilu Jateng dan DIY DPP Partai Golkar Iqbal Wibisono di Semarang, Rabu.
Di dua provinsi ini, kata Iqbal, posisi Partai Golkar menempatkan diri di 22 kabupaten/kota sebagai pengusung dan dua kabupaten/kota sebagai pendukung, yakni di Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.
Bahkan, kata dia, PolMark Research Center (PRC) melakukan survei jauh hari sebelum masa kampanye, 26 September sampai dengan 5 Desember 2020.
PRC melakukan survei pada tanggal 17—24 Agustus 2020 menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±4,8 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Populasi survei ini, kata Iqbal, adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Kota Semarang dan telah mempunyai hak pilih (berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah).
Adapun sampelnya berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih.
Baca juga: Iqbal Wibisono: Kesemarakan jelang pesta demokrasi tekan angka golput
Disebutkan pula bahwa jumlah responden 440 orang dengan proporsi imbang (50:50) laki-laki dan perempuan. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka oleh pewawancara.
Dilakukan quality control sebanyak 20 persen dari total sampel secara random dengan cara mendatangi kembali (rekonrmasi) responden terpilih (spot check).
Dengan demikian, kata Iqbal, Partai Golkar bersama partai pengusung dan pendukung pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi–Ita) bisa menentukan langkah apa saja untuk memenangi pilkada.
Berita sebelumnya, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 hanya diikuti satu pasangan calon, yakni Hendi–Ita. Pasangan yang diusung sembilan partai politik pemilik kursi di DPRD Kota Semarang ini bakal melawan kolom kosong yang tidak bergambar (kotak kosong).
Partai Golkar merupakan salah satu partai pengusung pasangan Hendi-Ita bersama PDIP, Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PAN, NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKS.
Iqbal menambahkan bahwa hasil survei menyebutkan 94,3 persen akan menggunakan hak pilih dengan mencoblos pada pelaksanaan Pilwakot Semarang, 9 Desember mendatang. Mereka yang menyatakan belum pasti sebanyak 3,4 persen, sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 2,3 persen.
"Kami ingin mengetahui tingkat partisipasi politik masyarakat serta preferensi (kecenderungan) pilihan mereka pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020," kata Ketua Pemenangan Pemilu Jateng dan DIY DPP Partai Golkar Iqbal Wibisono di Semarang, Rabu.
Di dua provinsi ini, kata Iqbal, posisi Partai Golkar menempatkan diri di 22 kabupaten/kota sebagai pengusung dan dua kabupaten/kota sebagai pendukung, yakni di Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.
Bahkan, kata dia, PolMark Research Center (PRC) melakukan survei jauh hari sebelum masa kampanye, 26 September sampai dengan 5 Desember 2020.
PRC melakukan survei pada tanggal 17—24 Agustus 2020 menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±4,8 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Populasi survei ini, kata Iqbal, adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Kota Semarang dan telah mempunyai hak pilih (berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah).
Adapun sampelnya berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih.
Baca juga: Iqbal Wibisono: Kesemarakan jelang pesta demokrasi tekan angka golput
Disebutkan pula bahwa jumlah responden 440 orang dengan proporsi imbang (50:50) laki-laki dan perempuan. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka oleh pewawancara.
Dilakukan quality control sebanyak 20 persen dari total sampel secara random dengan cara mendatangi kembali (rekonrmasi) responden terpilih (spot check).
Dengan demikian, kata Iqbal, Partai Golkar bersama partai pengusung dan pendukung pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi–Ita) bisa menentukan langkah apa saja untuk memenangi pilkada.
Berita sebelumnya, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 hanya diikuti satu pasangan calon, yakni Hendi–Ita. Pasangan yang diusung sembilan partai politik pemilik kursi di DPRD Kota Semarang ini bakal melawan kolom kosong yang tidak bergambar (kotak kosong).
Partai Golkar merupakan salah satu partai pengusung pasangan Hendi-Ita bersama PDIP, Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PAN, NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKS.
Iqbal menambahkan bahwa hasil survei menyebutkan 94,3 persen akan menggunakan hak pilih dengan mencoblos pada pelaksanaan Pilwakot Semarang, 9 Desember mendatang. Mereka yang menyatakan belum pasti sebanyak 3,4 persen, sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 2,3 persen.
Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ungguli capaian 2020, Skor penilaian GCG Semen Gresik terkualifikasi sangat baik
01 March 2022 17:14 WIB, 2022
Indonesia takluk 0-4 dari Thailand di leg pertama final Piala AFF 2020
29 December 2021 21:55 WIB, 2021