Temanggung (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengimbau warga menahan diri untuk tidak menggelar kesenian yang dapat menimbulkan kerumunan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Sementara ini masyarakat agar menahan diri tidak menyelenggarakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan, selain itu penerapan disiplin protokol kesehatan harus terus ditingkatkan," kata Sekretaris III Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei di Temanggung, Jumat.

Ia menyampaikan pandemi COVID-19 yang sudah terjadi selama kurang lebih enam bulan terakhir menjadi musuh bersama sehingga tanggung jawab untuk melawan virus corona ini juga menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah atau Satgas penanganan COVID-19 saja.

"Kita harus bergotong-royong dalam melawan virus corona ini," kata Dwi Sukarmei yang juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung ini.

Ia mengatakan gotong-royong antara pemerintah, Satgas COVID-19 Temanggung dan masyarakat memang wajib dilaksanakan, karena tanpa peran serta dari masyarakat maka pencegahan penyebaran COVID-19 tidak bisa dilakukan.

Dwi menuturkan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, pihaknya tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi tetang protokol pencegahan penyebaran COVID-19 di masyarakat.

"Sosialisasi ini menjadi kunci, keberhasilan dari sosialisasi akan terlihat dari tingkat kepedulian masyarakat," katanya.

Di samping itu, pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan masyarakat juga harus terus dilakukan. Dalam beberapa pekan terakhir ini, pihaknya tidak menyetujui beberapa izin kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masyarakat.

"Seperti izin untuk mengadakan kesenian dan kegiatan lainnya yang skalanyanya besar, karena sangat rawan menimbulkan kerumunan maka beberpa izin yang sudah masuk kami tunda terlebih dulu," katanya.

Ia mengakui dari kasus COVID-19 yang terjadi di Temanggung dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini sudah mengalami penurunan yang bagus, namun hal ini tidak serta merta dijadikan patokan untuk melongarkan kegiatan masyarakat.

Selain langkah-langkah tersebut, pihaknya juga melakukan pencegahan penyebaran COVID-19, antara lain dengan melakukan penyemprotan disinfektan, sosialisasi 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Kita mengedepankan sosialisasi, jogo tonggo, dan saling mengingatkan bahaya penyebaran COVID-19 ke masyarakat," katanya.