Deklarasi kemenangan Trump ditolak sebagian besar rakyat AS
Jumat, 6 November 2020 9:20 WIB
Seorang warga memegang poster himbauan setiap suara harus dihitung pada pemilihan presiden Amerika Serikat di depan Perpustakaan Umum New York, AS (4/11/2020). ANTARA REUTERS/Sipa USA/Erik McGregor/aa. (Sipa USA via Reuters/Erik McGregor)
New York (ANTARA) - Sebagian besar rakyat Amerika Serikat yang merupakan representasi dari Partai Republik dan Partai Demokrat tidak menerima deklarasi kemenangan prematur Presiden Donald Trump dalam Pemilu tahun ini.
Mereka bersedia menunggu semua suara dihitung sebelum memutuskan siapa yang menang, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dirilis Kamis.
Survei 4-5 November juga menunjukkan bahwa publik sebagian besar mengesampingkan penilaian Trump tentang adanya kecurangan dalam hasil Pemilu.
Perolehan suara Presiden Trump membuntuti perolehan suara calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Arizona dan Nevada.
Baca juga: Trump minta setop penghitungan suara di Michigan, pejabat: Konyol
Sementara itu, keunggulan perolehan suara Trump di Pennsylvania dan Georgia terus menyusut ketika negara bagian itu menghitung surat suara yang masuk.
Saat jalannya menuju kemenangan menyempit minggu ini, Trump mengeluh tanpa bukti bahwa dia adalah korban penipuan pemilih yang meluas.
Trump menegaskan bahwa dia harus berada di posisi pertama di sebagian besar negara bagian yang masih menghitung suara.
Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya dalam pidato pagi yang bertele-tele yang salah membaca penghitungan suara di seluruh negeri.
Menurut jajak pendapat tersebut, hanya sedikit orang Amerika yang setuju dengan pandangan presiden tentang Pemilu: 16 persen orang dewasa AS, termasuk 7 persen dari Demokrat dan 30 persen dari Republik, menerima deklarasi kemenangan Trump.
84 persen lainnya, termasuk 93 persen dari Demokrat dan 70 persen dari Republikan, mengatakan bahwa para kandidat calon presiden tidak boleh mengumumkan kemenangan sampai semua suara dihitung.
Dua pertiga orang Amerika mengatakan mereka meyakini bahwa pejabat pemilihan lokal bekerja dengan jujur.
Sebanyak 83 persen setuju bahwa "demokrasi kita dapat bertahan menunggu sampai semua suara dihitung untuk mengetahui siapa yang memenangkan pemilihan."
Jajak pendapat Reuters / Ipsos dilakukan secara daring, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat.
Jajak pendapat mengumpulkan pendapat dari 1.115 orang dewasa AS, termasuk 524 Demokrat dan 417 Republik, dan memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi, sekitar 6 poin persentase.
Sumber : Reuters
Baca juga: Trump tuduh Demokrat curang
Baca juga: Pascapemilu, AS catat rekor baru 102.591 kasus COVID-19
Mereka bersedia menunggu semua suara dihitung sebelum memutuskan siapa yang menang, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dirilis Kamis.
Survei 4-5 November juga menunjukkan bahwa publik sebagian besar mengesampingkan penilaian Trump tentang adanya kecurangan dalam hasil Pemilu.
Perolehan suara Presiden Trump membuntuti perolehan suara calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Arizona dan Nevada.
Baca juga: Trump minta setop penghitungan suara di Michigan, pejabat: Konyol
Sementara itu, keunggulan perolehan suara Trump di Pennsylvania dan Georgia terus menyusut ketika negara bagian itu menghitung surat suara yang masuk.
Saat jalannya menuju kemenangan menyempit minggu ini, Trump mengeluh tanpa bukti bahwa dia adalah korban penipuan pemilih yang meluas.
Trump menegaskan bahwa dia harus berada di posisi pertama di sebagian besar negara bagian yang masih menghitung suara.
Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya dalam pidato pagi yang bertele-tele yang salah membaca penghitungan suara di seluruh negeri.
Menurut jajak pendapat tersebut, hanya sedikit orang Amerika yang setuju dengan pandangan presiden tentang Pemilu: 16 persen orang dewasa AS, termasuk 7 persen dari Demokrat dan 30 persen dari Republik, menerima deklarasi kemenangan Trump.
84 persen lainnya, termasuk 93 persen dari Demokrat dan 70 persen dari Republikan, mengatakan bahwa para kandidat calon presiden tidak boleh mengumumkan kemenangan sampai semua suara dihitung.
Dua pertiga orang Amerika mengatakan mereka meyakini bahwa pejabat pemilihan lokal bekerja dengan jujur.
Sebanyak 83 persen setuju bahwa "demokrasi kita dapat bertahan menunggu sampai semua suara dihitung untuk mengetahui siapa yang memenangkan pemilihan."
Jajak pendapat Reuters / Ipsos dilakukan secara daring, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat.
Jajak pendapat mengumpulkan pendapat dari 1.115 orang dewasa AS, termasuk 524 Demokrat dan 417 Republik, dan memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi, sekitar 6 poin persentase.
Sumber : Reuters
Baca juga: Trump tuduh Demokrat curang
Baca juga: Pascapemilu, AS catat rekor baru 102.591 kasus COVID-19
Pewarta : Azis Kurmala
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Beda pendapat hadapi ancaman COVID-19 harus disikapi dengan langkah bijaksana
21 August 2020 15:02 WIB, 2020