Aktivitas vulkanik Gunung Merapi tinggi namun cenderung stabil
Minggu, 15 November 2020 20:11 WIB
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida. (ANTARA/Heru Suyitno)
Magelang (ANTARA) - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tinggi namun cenderung stabil, kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida.
"Memang kegempaan guguran saat ini sering terjadi, namun guguran berupa material vulkanik lama," kata Hanik usai memantau Gunung Merapi dari Pos Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu.
Ia menyampaikan pascakenaikan level aktivitas Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi, namun aktivitas tersebut cenderung stabil.
"Hal tersebut tidak seperti aktivitas kegempaan pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Dalam beberapa hari terakhir aktivitas guguran sering terjadi, namun guguran itu berasal dari material vulkanik lama," katanya.
Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi alami 59 kali gempa guguran
Menurut dia, saat ini kubah lava Gunung Merapi belum tampak.
Ia menjelaskan magma Gunung Merapi sudah berada di permukaan, hal ini bisa dilihat dari deformasi atau penggelembungan perut gunung yang mencapai 12 centimeter per hari.
"Deformasi menandakan bahwa badan gunung mengembung akibat terdesak oleh magma," katanya.
Ia mengimbau masyarakat di lerang Gunung Merapi untuk selalu siaga dan mematuhi instruksi pemerintah.
Baca juga: Magelang siapkan tambahan tempat pengungsian Merapi
"Memang kegempaan guguran saat ini sering terjadi, namun guguran berupa material vulkanik lama," kata Hanik usai memantau Gunung Merapi dari Pos Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu.
Ia menyampaikan pascakenaikan level aktivitas Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi, namun aktivitas tersebut cenderung stabil.
"Hal tersebut tidak seperti aktivitas kegempaan pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Dalam beberapa hari terakhir aktivitas guguran sering terjadi, namun guguran itu berasal dari material vulkanik lama," katanya.
Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi alami 59 kali gempa guguran
Menurut dia, saat ini kubah lava Gunung Merapi belum tampak.
Ia menjelaskan magma Gunung Merapi sudah berada di permukaan, hal ini bisa dilihat dari deformasi atau penggelembungan perut gunung yang mencapai 12 centimeter per hari.
"Deformasi menandakan bahwa badan gunung mengembung akibat terdesak oleh magma," katanya.
Ia mengimbau masyarakat di lerang Gunung Merapi untuk selalu siaga dan mematuhi instruksi pemerintah.
Baca juga: Magelang siapkan tambahan tempat pengungsian Merapi
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkab Flotim sampaikan terima kasih bantuan LKBN ANTARA bagi korban erupsi
01 December 2024 16:34 WIB
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB