Semarang (ANTARA) -
Perempuan sukarelawan yang tergabung dalam Pertiwi Semarang mengajak masyarakat yang mempunyai hak pilih, terutama pemilih pemula dari kalangan milenial untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Desember 2020 meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19.

"KPU telah memastikan tiap TPS bakal menerapkan serangkaian protokol kesehatan secara ketat agar Pilwalkot Semarang berjalan sukses dan 'nyoblos' saat pandemi tetap aman serta nyaman," kata Ketua Pertiwi Semarang Mia Soedarso di Semarang, Senin (30/11).

Pada hari pemungutan suara di TPS, masyarakat diharapkan memakai masker, mencuci tangan sebelum memasuki TPS dan mengikuti pengecekan suhu tubuh oleh petugas.

Pemilih di TPS juga diminta menggunakan sarung tangan plastik yang telah disediakan dan tetap menjaga jarak saat menunggu antrean mencoblos serta ketika di bilik suara.

Setelah mencoblos, pemilih bisa membuang sarung tangan plastik yang telah digunakan dan petugas TPS akan meneteskan tinta ke salah satu jari tangan pemilih sebagai tanda telah memberikan suara.

Menurut dia, dengan menyalurkan hak memilihnya pada saat pemungutan suara, maka masyarakat telah ikut berpartisipasi menyukseskan Pilwalkot Semarang 2020.

"Suara yang diberikan pemilih juga menentukan masa depan Kota Semarang selama lima tahun kedepan," ujarnya.

Baca juga: Menangkan Hendi-Ita, Pertiwi Semarang diminta jadi "influencer" bagi milenial

Dalam kegiatan "Ngobrol Asiik Bareng Mas Hendi" yang dihadiri kalangan milenial itu,
Pembina Pertiwi Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi berharap para pemilih muda hadir ke TPS untuk memilih pemimpin Kota Semarang periode selanjutnya.

"Kalangan milenial jangan cuek dalam pilwalkot, harus berperan aktif agar tidak salah dalam memilih pemimpin," katanya.

Sementara itu, Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi mengajak kalangan milenial untuk mencintai Kota Semarang dengan menjadi agen perubahan dan ikut mengawasi jalannya pemerintahan.

Dalam kesempatan tersebut Hendi menyebutkan bahwa dirinya bersama Calon Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mempunyai rival politik pada Pilwalkot 2020 yaitu kotak kosong.

Ia menjelaskan bahwa Kota Semarang akan dipimpin oleh penjabat sementara yang ditunjuk tiap tahun jika kotak kosong meraih suara terbanyak.

"Oleh karena itu, kita harus datang ke TPS untuk memastikan Kota Semarang semakin maju dan hebat pada lima tahun kedepan. Ingat, ini pemilihan wali kota bukan pemilihan kotak kosong," tegasnya.

Baca juga: Pertiwi Semarang bantu warga terdampak COVID-19