Perawat California positif COVID-19 setelah disuntikkan vaksin buatan Pfizer
Rabu, 30 Desember 2020 16:27 WIB
Konfeti beterbangan di udara saat Jeanne Peters, 95 tahun, seorang pasien rehabilitasi di The Reservoir, sebuah fasilitas perawatan, tanda seteah ia diberikan vaksin penyakit virus korona (COVID-19) pertama saat Mary Lou Galushko, kiri, melihat, di West Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, Jumat (18/12/2020). Stephen Dunn/Pool via REUTERS/aww/cfo
California (ANTARA) - Seorang perawat berusia 45 tahun di California terbukti positif virus corona lebih dari sepekan setelah disuntikkan vaksin COVID-19 buatan Pfizer, demikian laporan afiliasi ABC News pada Selasa (29/12).
Matthew W, perawat di dua rumah sakit lokal berbeda, mengatakan melalui unggahan Facebook pada 18 Desember bahwa dirinya telah menerima vaksin COVID-19 Pfizer, memberitahu afiliasi ABC News bahwa lengannya merasa sakit seharian tanpa mengalami efek samping lainnya.
Enam hari kemudian, pada Malam Natal, perawat itu jatuh sakit setelah bertugas di unit COVID-19, katanya. Ia menggigil dan kemudian merasakan nyeri otot dan kelelahan.
Ia pun mendatangi lokasi tes COVID-19 rumah sakit dan dinyatakan positif sehari setelah Natal, menurut laporan tersebut.
Christian Ramers, spesialis penyakit menular di Family Health Centers of San Diego, mengatakan kepada afiliasi ABC News bahwa kejadian ini mengejutkan.
"Kami tahu dari uji klinis vaksin bahwa akan menghabiskan sekitar 10 hingga 14 hari bagi Anda untuk mulai mengembangkan perlindungan dari vaksin," ucap Ramers.
"Dosis pertama menurut kami memberi Anda sekitar 50 persen dan anda butuh dosis kedua agar mendapatkan hingga 95 persen," lanjut Ramers.
Sumber: Reuters
Matthew W, perawat di dua rumah sakit lokal berbeda, mengatakan melalui unggahan Facebook pada 18 Desember bahwa dirinya telah menerima vaksin COVID-19 Pfizer, memberitahu afiliasi ABC News bahwa lengannya merasa sakit seharian tanpa mengalami efek samping lainnya.
Enam hari kemudian, pada Malam Natal, perawat itu jatuh sakit setelah bertugas di unit COVID-19, katanya. Ia menggigil dan kemudian merasakan nyeri otot dan kelelahan.
Ia pun mendatangi lokasi tes COVID-19 rumah sakit dan dinyatakan positif sehari setelah Natal, menurut laporan tersebut.
Christian Ramers, spesialis penyakit menular di Family Health Centers of San Diego, mengatakan kepada afiliasi ABC News bahwa kejadian ini mengejutkan.
"Kami tahu dari uji klinis vaksin bahwa akan menghabiskan sekitar 10 hingga 14 hari bagi Anda untuk mulai mengembangkan perlindungan dari vaksin," ucap Ramers.
"Dosis pertama menurut kami memberi Anda sekitar 50 persen dan anda butuh dosis kedua agar mendapatkan hingga 95 persen," lanjut Ramers.
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Siswa SMA California tembaki teman-temannya, 2 tewas dan 3 luka-luka
15 November 2019 9:15 WIB, 2019
Pengunjung berhamburan ketika penembak beraksi di festival makanan di California
29 July 2019 11:04 WIB, 2019
Banjir Landa California dan Nevada Akibatkan Ribuan Orang Dievakuasi
10 January 2017 15:43 WIB, 2017
Ribuan Siswa, Guru SMA California Tolak Donald Trump sebagai Presiden AS
10 November 2016 6:15 WIB, 2016