Uji coba baru tahap tengah itu akan menentukan apakah vaksin COVID-19 buatan Oxford bersama AstraZenenca itu efektif untuk digunakan pada orang berusia antara 6 hingga 17 tahun, menurut pernyataan yang dikirim universitas tersebut melalui surat elektronik.
Sekitar 300 relawan akan terdaftar dan inokulasi pertama diharapkan dilakukan pada bulan (Februari) ini, kata Oxford.
Vaksin COVID-19 dua-dosis buatan Oxford/AstraZeneca telah dielu-elukan sebagai 'vaksin untuk dunia' karena lebih murah dan lebih mudah didistribusikan daripada beberapa vaksin pesaingnya.
AstraZeneca menargetkan produksi 3 miliar dosis vaksin tahun ini dan bermaksud untuk memproduksi lebih dari 200 juta dosis per bulan hingga April.
Sumber: Reuters