Pemkab Batang kirab pusaka dan gunungan
Senin, 5 April 2021 21:03 WIB
Bupati Batang Wihaji menyerahkan pusaka Payung Tunggul Pengayom kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dikirab dalam rangkaian peringatan HUT ke-55 Kabupaten Batang, Senin (5/04/2021). ANTARA/Kutnadi
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar kirab sejumlah pusaka dan gunungan hasil bumi dalam rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun ke-55 Kabupaten Batang, Senin.
Bupati Batang Wihaji di Batang, mengatakan bahwa kegiatan tradisi dan budaya warisan leluhur ini harus tetap dilestarikan meski dilakukan secara sederhana karena masih dalam masa pandemi COVID-19.
"Kirab budaya memang dilakukan secara sederhana karena saat ini masih dalam masa pandemi. Jika sebelumnya, kirab dilakukan mengelilingi kota tetapi kini hanya di sekitar pendopo kantor bupati," katanya.
Sejumlah pusaka yang dikirab antara lain pusaka Tombak Abirawa, Payung Tunggul Pengayom, 17 tombak pendamping, dan hasil bumi.
Wihaji mengatakan perayaan HUT ke-55 Kabupaten Batang dilaksanakan secara sederhana dan mematuhi protokol kesehatan ketat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Oleh karena, kami menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat yang tidak bisa menyaksikan secara langsung pada kirab pusaka. Kendati demikian, masyarakat bisa melihat secara langsung secara virtual melalui You Tube," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Akhamd Taufiq mengatakan bahwa pusaka Tombak Abirawa merupakan senjata yang digunakan pejuang pada saat merebut kemerdekaan sehingga berdirinya Kabupaten Batang.
"Kirab pusaka ini harus 'diuri–uri' dan dilestarikan sebagai simbol kehormatan bagi masyarakat Batang," katanya. ***
Bupati Batang Wihaji di Batang, mengatakan bahwa kegiatan tradisi dan budaya warisan leluhur ini harus tetap dilestarikan meski dilakukan secara sederhana karena masih dalam masa pandemi COVID-19.
"Kirab budaya memang dilakukan secara sederhana karena saat ini masih dalam masa pandemi. Jika sebelumnya, kirab dilakukan mengelilingi kota tetapi kini hanya di sekitar pendopo kantor bupati," katanya.
Sejumlah pusaka yang dikirab antara lain pusaka Tombak Abirawa, Payung Tunggul Pengayom, 17 tombak pendamping, dan hasil bumi.
Wihaji mengatakan perayaan HUT ke-55 Kabupaten Batang dilaksanakan secara sederhana dan mematuhi protokol kesehatan ketat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Oleh karena, kami menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat yang tidak bisa menyaksikan secara langsung pada kirab pusaka. Kendati demikian, masyarakat bisa melihat secara langsung secara virtual melalui You Tube," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Akhamd Taufiq mengatakan bahwa pusaka Tombak Abirawa merupakan senjata yang digunakan pejuang pada saat merebut kemerdekaan sehingga berdirinya Kabupaten Batang.
"Kirab pusaka ini harus 'diuri–uri' dan dilestarikan sebagai simbol kehormatan bagi masyarakat Batang," katanya. ***
Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024