YPI Al Azhar komitmen tekankan adab hingga kemampuan agama kepada siswa
Senin, 12 Juli 2021 18:40 WIB
CEO Al Azhar IIBS Kartika Dewi Anggraini saat memberikan keterangan kepada wartawan melalui virtual. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar Jakarta melalui sekolah barunya Al Azhar Internasional Islamic Boarding School (IIBS) di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berupaya menekankan adab hingga kemampuan agama kepada siswa sehingga menjadi generasi unggul.
"Kami ingin akselerasi, ini sebagai mesin pembuat percepatan peradaban maka kami membuat Al Azhar IIBS," kata CEO Al Azhar IIBS Kartika Dewi Anggraini di Solo, Senin.
Melalui sekolah asrama berkonsep pesantren tersebut, pihaknya ingin menjadikan siswa sebagai generasi terbaik.
"IIBS bukan sekadar sekolah namun jadi generasi melesat. Mungkin kalau hanya mengembangkan sekolah, kami cukup memperbesar Solobaru (Al Azhar Solobaru). Yang ingin kami bentuk ini adalah tiga hal, yakni pembelajaran Quran, adabnya betul-betul kami tekankan, dan 'world class education'. Dengan demikian, diharapkan para lulusan mampu berdakwah internasional dengan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin," katanya.
Pada tahun pertama ini sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Makarima tersebut baru membuka masing-masing dua kelas di tingkat SMP dan SMA. Untuk jumlah siswa yang sudah diterima sebanyak 70 anak gabungan dari SMP dan SMA.
"Jumlah siswa per kelasnya tidak lebih dari 20 anak, mereka dipisahkan kelas antara siswa putra dan putri," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan tunda pembelajaran tatap muka
Pada kesempatan yang sama, Steering Committee Al Azhar IIBS Taufik Kasturi mengatakan pada tahun pertama dibukanya di sekolah tersebut akan banyak pengajar asing yang terlibat, termasuk pada masa orientasi murid (MOM) yang dilaksanakan 12-31 Juli akan banyak pembicara dari luar negeri yang menjadi pengisi materi.
"Di antaranya Muhammad Anwar Syabih dari Selandia Baru yang akan membicarakan tentang perkembangan dakwah Islam di Selandia Baru serta ada dari Rusia, Turki, Inggris. Misalnya dari Rusia mengenai potensi orang Islam belajar di Rusia," katanya.
Ia mengatakan dilibatkannya pembicara luar negeri dengan mengangkat tema perkembangan Islam di masing-masing negara bertujuan menggugah semangat dakwah internasional dan wawasan internasional siswa Al Azhar IIBS.
Bahkan, dikatakannya, ke depan akan dilakukan pula program pertukaran pelajar hingga pertukaran pengajar dengan beberapa lembaga pendidikan yang ada di luar negeri.
"Kami sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan beberapa perguruan tinggi di beberapa negara. Bahkan jangka panjang kami juga berencana punya asrama di negara-negara tujuan (lokasi pertukaran pelajar)," katanya.
Baca juga: Sosiolog Unsoed: Harus ada pengawasan ketat selama PTM
Baca juga: Wali Kota mendorong para guru di Solo beradaptasi dengan teknologi
"Kami ingin akselerasi, ini sebagai mesin pembuat percepatan peradaban maka kami membuat Al Azhar IIBS," kata CEO Al Azhar IIBS Kartika Dewi Anggraini di Solo, Senin.
Melalui sekolah asrama berkonsep pesantren tersebut, pihaknya ingin menjadikan siswa sebagai generasi terbaik.
"IIBS bukan sekadar sekolah namun jadi generasi melesat. Mungkin kalau hanya mengembangkan sekolah, kami cukup memperbesar Solobaru (Al Azhar Solobaru). Yang ingin kami bentuk ini adalah tiga hal, yakni pembelajaran Quran, adabnya betul-betul kami tekankan, dan 'world class education'. Dengan demikian, diharapkan para lulusan mampu berdakwah internasional dengan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin," katanya.
Pada tahun pertama ini sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Makarima tersebut baru membuka masing-masing dua kelas di tingkat SMP dan SMA. Untuk jumlah siswa yang sudah diterima sebanyak 70 anak gabungan dari SMP dan SMA.
"Jumlah siswa per kelasnya tidak lebih dari 20 anak, mereka dipisahkan kelas antara siswa putra dan putri," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan tunda pembelajaran tatap muka
Pada kesempatan yang sama, Steering Committee Al Azhar IIBS Taufik Kasturi mengatakan pada tahun pertama dibukanya di sekolah tersebut akan banyak pengajar asing yang terlibat, termasuk pada masa orientasi murid (MOM) yang dilaksanakan 12-31 Juli akan banyak pembicara dari luar negeri yang menjadi pengisi materi.
"Di antaranya Muhammad Anwar Syabih dari Selandia Baru yang akan membicarakan tentang perkembangan dakwah Islam di Selandia Baru serta ada dari Rusia, Turki, Inggris. Misalnya dari Rusia mengenai potensi orang Islam belajar di Rusia," katanya.
Ia mengatakan dilibatkannya pembicara luar negeri dengan mengangkat tema perkembangan Islam di masing-masing negara bertujuan menggugah semangat dakwah internasional dan wawasan internasional siswa Al Azhar IIBS.
Bahkan, dikatakannya, ke depan akan dilakukan pula program pertukaran pelajar hingga pertukaran pengajar dengan beberapa lembaga pendidikan yang ada di luar negeri.
"Kami sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan beberapa perguruan tinggi di beberapa negara. Bahkan jangka panjang kami juga berencana punya asrama di negara-negara tujuan (lokasi pertukaran pelajar)," katanya.
Baca juga: Sosiolog Unsoed: Harus ada pengawasan ketat selama PTM
Baca juga: Wali Kota mendorong para guru di Solo beradaptasi dengan teknologi
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Haris Azhar penuhi panggilan polisi terkait laporan Luhut B. Panjaitan
22 November 2021 14:32 WIB, 2021
Luhut ingatkan kebebasan berekspresi jangan bikin orang lain susah
27 September 2021 11:22 WIB, 2021
Luhut selesai sampaikan klarifikasi soal laporan terhadap aktivis Haris Azhar
27 September 2021 11:17 WIB, 2021
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB