Semarang (ANTARA) -
Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Semarang Raden Gatot Perdana menyebut kinerja ekspor perikanan di Jawa Tengah berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

"Dari sisi global, berbagai indikator dini telah menunjukkan pemulihan diantaranya peningkatan volume ekspor hingga kinerja ekspor impor, sedangkan di dalam negeri, pemulihan ekonomi terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai meningkat sejalan dengan kasus COVID-19 yang semakin melandai," katanya di Semarang, Kamis.

Ia mengungkapkan Indikator perkembangan lalu lintas ekspor perikanan Jateng menunjukkan pemulihan secara bertahap sejak Mei hingga Juli 2021 yakni volume ekspor menyentuh 3.552 ton selama Juli 2021 serta nilai ekspor secara signifikan meningkat dari Rp382 miliar menjadi Rp429 miliar.

Baca juga: Pemkot Pekalongan mendorong UMKM lakukan ekspor mandiri

Negara yang menerima produk perikanan Jateng sebanyak 18 negara dan 56 jenis komoditas perikanan yang diminati oleh pangsa pasar ekspor.

Komoditas yang tercatat dalam lima komoditas teratas ekspor unggulan baik dari frekuensi, volume maupun nilai adalah daging rajungan, cumi-cumi, surimi, sisik ikan, udang, ikan kakap, ikan swangi dan ikan kuro.

"Perbaikan ekonomi bidang perikanan ini terutama terlihat dari kinerja ekspor Jateng pada bulan ini yang terserap ke sejumlah negara seperti China, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, dan Taiwan," ujarnya.

Berdasarkan catatan BKIPM Semarang sebagai otoritas kompeten dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, pertumbuhan ekonomi Jateng di bidang perikanan hingga akhir semester pertama 2021 ini telah bertambah unit pengolahan ikan baru sebanyak tiga unit dan instalasi karantina ikan milik swasta sebanyak dua unit.

Menurut dia, hal tersebut menjadi bukti dan energi baru dalam mendukung perbaikan ekonomi nasional di Jateng, dimana pergerakan roda ekonomi mulai terlihat.

KGatot berharap perbaikan perekonomian ini dapat terus membaik pada triwulan ketiga 2021, terlihat dari berbagai indikator yang meningkat, menunjukkan ekonomi terus membaik sebagai cerminan ekspektasi konsumen, nilai ekspor, dan volume yang terus bertumbuh.

Baca juga: Saat pandemi, ekspor mebel rotan asal Sukoharjo meningkat
Baca juga: Realisasi ekspor Batang tembus 23,664 juta dolar AS