Muhammadiyah: Jangan lengah kendati kasus COVID-19 turun
Senin, 6 September 2021 15:42 WIB
Kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) dengan Kementerian Kesehatan RI di RSU Fastabiq Sehat Pati, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Muhammadiyah
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah minta masyarakat tidak lengah dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat kendati angka COVID-19 di sejumlah daerah mengalami penurunan dibanding pada periode Juni-Juli lalu.
"Lemahnya penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat turut menambah beban bagi relawan penanggulangan pandemi COVID-19," ujar Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah Budi Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan pemerintah masih menerapkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan berbagai level. Masih berlakunya PPKM ini menuntut untuk tidak kendor Prokes sekalipun di daerah yang mengalami penurunan level PPKM.
Kendati demikian, Budi masih menemukan, utamanya di level mikro, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah belum berkorelasi dengan kesadaran Prokes di masyarakat. Sebagian masyarakat terkesan abai, bahkan masih ada sebagian dari mereka yang menyepelekannya.
"Sikap tersebut menyebabkan terjadinya kucing-kucingan antara masyarakat dengan aparatur negara yang bertugas mengawasi penerapan PPKM," kata dia.
Budi mencontohkan pelancong yang datang ke Yogyakarta. Ia masih melihat adanya penumpukan massa di beberapa titik seperti di Jl. Malioboro mayoritas dari wisatawan, meski obyek wisata belum dibuka secara resmi namun wisatawan masih saja berdarmawisata.
Padahal dalam Inmendagri Nomor 38 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, pada Senin (30/8) sebagian besar wilayah Yogyakarta masih masuk PPKM level 4.
Meski begitu, Budi tetap optimistis PPKM di Yogyakarta akan segera turun level, mengingat angka terpapar dan kematian COVID-19 mengalami penurunan. Ia berpesan supaya masyarakat tidak terlena dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Nanti kalau levelnya diturunkan jangan sampai kemudian tracing, test, dan treatment kita menurun," kata dia.
Di sisi lain, Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Centre Agus Samsudin menyatakan bahwa pihaknya secara keseluruhan masih aktif membantu pemerintah menangani pandemi, utamanya mempercepat vaksinasi. Muhammadiyah menargetkan mampu melakukan vaksinasi hingga empat juta dosis hingga akhir tahun ini.
"MCCC pada bulan ini melaksanakan 12 vaksinasi di RS dan AUM (amal usaha Muhammadiyah) lainnya. Target kami empat juta vaksinasi sampai akhir tahun bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," kata dia.
"Lemahnya penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat turut menambah beban bagi relawan penanggulangan pandemi COVID-19," ujar Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah Budi Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan pemerintah masih menerapkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan berbagai level. Masih berlakunya PPKM ini menuntut untuk tidak kendor Prokes sekalipun di daerah yang mengalami penurunan level PPKM.
Kendati demikian, Budi masih menemukan, utamanya di level mikro, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah belum berkorelasi dengan kesadaran Prokes di masyarakat. Sebagian masyarakat terkesan abai, bahkan masih ada sebagian dari mereka yang menyepelekannya.
"Sikap tersebut menyebabkan terjadinya kucing-kucingan antara masyarakat dengan aparatur negara yang bertugas mengawasi penerapan PPKM," kata dia.
Budi mencontohkan pelancong yang datang ke Yogyakarta. Ia masih melihat adanya penumpukan massa di beberapa titik seperti di Jl. Malioboro mayoritas dari wisatawan, meski obyek wisata belum dibuka secara resmi namun wisatawan masih saja berdarmawisata.
Padahal dalam Inmendagri Nomor 38 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, pada Senin (30/8) sebagian besar wilayah Yogyakarta masih masuk PPKM level 4.
Meski begitu, Budi tetap optimistis PPKM di Yogyakarta akan segera turun level, mengingat angka terpapar dan kematian COVID-19 mengalami penurunan. Ia berpesan supaya masyarakat tidak terlena dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Nanti kalau levelnya diturunkan jangan sampai kemudian tracing, test, dan treatment kita menurun," kata dia.
Di sisi lain, Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Centre Agus Samsudin menyatakan bahwa pihaknya secara keseluruhan masih aktif membantu pemerintah menangani pandemi, utamanya mempercepat vaksinasi. Muhammadiyah menargetkan mampu melakukan vaksinasi hingga empat juta dosis hingga akhir tahun ini.
"MCCC pada bulan ini melaksanakan 12 vaksinasi di RS dan AUM (amal usaha Muhammadiyah) lainnya. Target kami empat juta vaksinasi sampai akhir tahun bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," kata dia.
Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkab Boyolali ajak masyarakat terapkan prokes selama liburan akhir tahun
27 December 2022 9:41 WIB, 2022
Cegah COVID-19, Dinkes Boyolali ingatkan masyarakat jaga prokes selama liburan Natal
20 December 2022 8:50 WIB, 2022
Jelang libur Natal, Pemkot Pekalongan ingatkan warga tetap jaga prokes
08 December 2022 15:09 WIB, 2022
Universitas Muria Kudus terapkan kuliah tatap muka secara penuh dengan prokes ketat
18 November 2022 13:52 WIB, 2022
Dinkes Boyolali minta masyarakat waspadai pergerakan naiknya kasus COVID-19
15 November 2022 14:07 WIB, 2022
Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Boyolali ingatkan masyarakat tetap terapkan prokes
09 November 2022 8:56 WIB, 2022
Asa berantas stunting di tengah kebiasaan menjaga prokes selama pandemi
21 October 2022 17:18 WIB, 2022