Batang (ANTARA) - Komunitas seniman Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar pameran karya lukis bernuansa dekoratif bertajuk "Art Exhibition Symphony 9".

Ketua panitia pameran Sigit Purnomo di Batang, Rabu mengatakan bahwa kegiatan pameran karya lukis dekoratif itu digelar setelah Kabupaten Batang dinyatakan berstatus PPKM Level 2.

"Selama pandemi COVID-19, para perupa muda vakum untuk mengekspresikan hasil karyanya. Oleh karena, dengan status daerah PPKM Level 2, maka akhirnya muncul ide untuk menggelar pameran ini dengan jumlah peserta terbatas, yaitu sebanyak sembilan seniman," katanya.

Baca juga: Lukisan tiruan Mona Lisa terjual Rp49 miliar
Baca juga: Festival Lima Gunung kala pandemi ungkap eksistensi seniman-petani

Ia mengatakan karya lukis dekoratif artinya layak tampil di rumahnya karena masyarakat akan lebih menyukai lukisan bunga daripada yang bertema abstrak.

"Seniman itu butuh tempat untuk meluapkan karyanya. Terkait seniman dan karya yang ditampilkan hanya berjumlah sembilan dari 25 seniman karena keterbatasan tempat," katanya.

Menurut Sigit Purnomo, para seniman berencana menggelar pameran di Solo pada Oktober 2021 sebagai ajang meregenerasi seniman lukis di daerah setempat.

"Oleh karena, pameran yang digelar pada 15 September 2021 adalah baru tahap awal dan kami selanjutnya akan menggelar pameran serupa di Solo, Oktober 2021," katanya.

Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Batang Tri Bakdo mengatakan bahwa kegiatan pameran di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai bentuk luapan kegelisahan para perupa muda yang selama ini berhenti bekaya karena adanya pandemi.

"Sebenarnya, mereka sudah punya karya, tetapi tidak punya tempat karena diikat atau dibatasi oleh pandemi. Semua seniman itu ingin eksistensinya terlihat dan diakui oleh penikmatnya," katanya.

Menurut dia, kegiatan pameran karya lukis dekoratif itu adalah sebuah proses awal mereka yang mungkin ingin meniti karier sebagai seniman lukis dan menyalurkan hobi karena lukisan yang ditampilkan masih sebuah proses, belum mencapai pada titik kulminasi atau puncak tertinggi.

"Saya berkeyakinan apabila para perupa muda memiliki intensitas yang tinggi, maka ke depan akan menghasilkan karya lukis yang akan semakin baik. Bagi anak muda yang ingin menjadi perupa yang menghasilkan karya luar biasa, maka tentunya membutuhkan intensitas yang tinggi karena melukis itu membutuhkan proses dan waktu yang lama," demikian kata Tri Bakdo.

Baca juga: Kie Art Purbalingga gelar pameran "Kami Masih Mencintaimu Indonesia"