Kudus (ANTARA) - Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, memberikan pendampingan terhadap peternak kalkun di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, untuk melakukan pengolahan daging kalkun menjadi produk frozen food atau makanan beku yang siap dipasarkan.

"Alhamdulillah, berkat pendampingan dari Tim Program Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) Universitas Diponegoro Semarang (Undip) saya bisa membuat berbagai olahan daging kalkun menjadi makanan beku yang siap dipasarkan di berbagai daerah," kata Marni, salah satu peternak kalkun di Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa.

Produk makanan tersebut antara lain, kata dia, olahan daging siap saji, rica-rica kalkun, sate kalkun, kalkun goreng sambal terasi, kalkun asam manis dan kalkun ungkep.

Baca juga: Perusahaan agribisnis serap telur peternak guna stabilkan harga

Semua makanan olahan daging kalkun tersebut, kata dia, disajikan dalam bentuk beku, sehingga ketika sepi permintaan masih bisa disimpan dalam jangka waktu lama sehingga peternak tidak mengalami kerugian atas produk makanan yang terlanjur diolah tersebut.

Ia mengakui produk makanan olahan daging kalkun yang dijual itu, membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk memastikan cita rasa bumbu daging kalkun olahan tersebut memang layak dipasarkan.

Ketua Pelaksana PKUM Undip Cahya Setia Utama mengakui untuk membuat bumbu berbagai olahan daging kalkun memang membutuhkan waktu yang lama karena untuk memastikan kualitasnya memang layak untuk dipasarkan harus melalui serangkaian uji coba.

"Setelah pendampingan yang cukup lama, akhirnya pada 18 September 2021 mulai dipasarkan, terutama melalui media sosial," ujarnya.

Hasilnya, kata dia, sudah banyak yang tertarik membeli olahan daging kalkun, baik dari Kota Semarang, Solo, Bogor, Subang, dan Jakarta.

Baca juga: UMK bantu pacu produktivitas peternak lebah
Baca juga: Peternak tagih janji Presiden soal pengadaan 30.000 ton jagung pakan