Tim Inafis selidiki kebakaran tangki Pertamina Cilacap
Minggu, 14 November 2021 16:24 WIB
Kobaran api disertai kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc. ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menurunkan Tim Automatic Finger Print Identification System atau Inafis dan Puslabfor dalam melakukan penyelidikan terhadap kebakaran kilang 36 T-102 Pertamina Cilacap, Jawa Tengah.
"Mabes Polri turunkan Tim Inafis dan Puslabfor turun di lapangan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat memberikan keterangan pers di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Minggu.
Ramadhan mengatakan, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan klarifikasi lima saksi terkait kejadian tersebut. Lima saksi yang dimintai klarifikasi tersebut adalah satu saksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan empat saksi dari eksternal Pertamina yang berada di lokasi kejadian.
Ramadhan menambahkan Polri juga melakukan pemeriksaan internal terhadap regu empat khususnya di bagian kilang 36 T-102, pengumpulan data CCTV dan catatan dokumen lainnya. Selain itu, Polri juga akan meminta keterangan para ahli terkait peristiwa kebakaran tersebut.
"Kami juga mengamankan lokasi dengan radius aman untuk masyarakat serta mensterilisasi jalur-jalur utama," kata Ramadhan.
Ramadhan menambahkan, akan dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bila lokasi kebakaran telah dinyatakan dalam posisi aman.
Ia mengatakan Polri telah melokalisasi dampak kejadian kebakaran.
Sementara itu, kilang tangki 36 T-102 yang berisi komponen Pertalite milik Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar, terjadi pada hari Sabtu (14/11), pukul 19.10 WIB, saat hujan lebat yang disertai petir.
Dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan korban jiwa.
"Mabes Polri turunkan Tim Inafis dan Puslabfor turun di lapangan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat memberikan keterangan pers di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Minggu.
Ramadhan mengatakan, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan klarifikasi lima saksi terkait kejadian tersebut. Lima saksi yang dimintai klarifikasi tersebut adalah satu saksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan empat saksi dari eksternal Pertamina yang berada di lokasi kejadian.
Ramadhan menambahkan Polri juga melakukan pemeriksaan internal terhadap regu empat khususnya di bagian kilang 36 T-102, pengumpulan data CCTV dan catatan dokumen lainnya. Selain itu, Polri juga akan meminta keterangan para ahli terkait peristiwa kebakaran tersebut.
"Kami juga mengamankan lokasi dengan radius aman untuk masyarakat serta mensterilisasi jalur-jalur utama," kata Ramadhan.
Ramadhan menambahkan, akan dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bila lokasi kebakaran telah dinyatakan dalam posisi aman.
Ia mengatakan Polri telah melokalisasi dampak kejadian kebakaran.
Sementara itu, kilang tangki 36 T-102 yang berisi komponen Pertalite milik Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar, terjadi pada hari Sabtu (14/11), pukul 19.10 WIB, saat hujan lebat yang disertai petir.
Dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan korban jiwa.
Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Wajah baru Tugu Lilin buatan Kilang Pertamina Cilacap siap sambut Tahun Baru 2025
30 December 2024 17:24 WIB
Kilang Pertamina Cilacap lestarikan seni budaya lokal melalui Lomba Kenthongan Thek-Thek
20 December 2024 21:03 WIB
Kilang Cilacap raih penghargaan tertinggi di ICA ISDA 2024 berkat Kampung Berkualitas "GADIS"
01 December 2024 15:13 WIB
Kunjungi Kampoeng Kepiting, Dirut KPI dorong semangat kemandirian dan ketahanan energi
29 November 2024 18:16 WIB
Kilang Cilacap tingkatkan kesiapan tim untuk Grand Forum Inovasi Mutu melalui pelatihan public speaking
29 November 2024 17:49 WIB
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB