Menkes: Sekolah dan layat picu kenaikan kasus 3 pekan terakhir
Senin, 15 November 2021 16:36 WIB
Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (15/11/2021). ANTARA/Andi Firdaus
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di sejumlah daerah dalam tiga pekan terakhir disumbang dari aktivitas sekolah dan melayat (takziyah).
"Minggu lalu berdasarkan observasi Kementerian Kesehatan ada 126 kabupaten/kota yang kasusnya naik, beberapa di antaranya ada juga yang sudah tiga minggu berturut-turut naik," katanya dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin sore.
Atas situasi tersebut, Kemenkes melakukan pendalaman dan sebagian besar kenaikan kasus COVID-19 disebabkan adanya kasus positif di sekolah dan takziyah.
Kemenkes bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kata Budi, mengupayakan konsolidasi sehingga situasi tersebut dapat diselesaikan pada pekan ini.
Konsolidasi yang dimaksud mendorong surveilans yang lebih proaktif agar program pembelajaran tatap muka di sekolah dapat tetap berjalan.
Dalam rapat terbatas (Ratas) yang dihadiri menteri terkait bersama Presiden Joko Widodo Senin (15/11)ini, Menkes menyampaikan sejumlah arahan Presiden dalam upaya mengendalikan pandemi COVID-19 khususnya menjalang Natal dan Tahun Baru.
"Bapak Presiden menyampaikan kasus COVID-19 sudah menurun, tapi kita harus ekstra-waspada terutama menghadapi Natal dan Tahun Baru, jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya," katanya.
Dalam ratas tersebut, kata dia, juga ditekankan lima provinsi dengan jumlah kasus melandai di Pulau Jawa dan indikasi kenaikan kasus di provinsi lainnya harus terus dimonitor secara ketat.
"Presiden juga mengarahkan agar sekolah-sekolah yang melakukan pendidikan tatap muka dilakukan surveilans, kalau ada indikasi kita bisa melakukan tindakan agar tidak menyebar," demikian Budi Gunadi Sadikin.
"Minggu lalu berdasarkan observasi Kementerian Kesehatan ada 126 kabupaten/kota yang kasusnya naik, beberapa di antaranya ada juga yang sudah tiga minggu berturut-turut naik," katanya dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin sore.
Atas situasi tersebut, Kemenkes melakukan pendalaman dan sebagian besar kenaikan kasus COVID-19 disebabkan adanya kasus positif di sekolah dan takziyah.
Kemenkes bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kata Budi, mengupayakan konsolidasi sehingga situasi tersebut dapat diselesaikan pada pekan ini.
Konsolidasi yang dimaksud mendorong surveilans yang lebih proaktif agar program pembelajaran tatap muka di sekolah dapat tetap berjalan.
Dalam rapat terbatas (Ratas) yang dihadiri menteri terkait bersama Presiden Joko Widodo Senin (15/11)ini, Menkes menyampaikan sejumlah arahan Presiden dalam upaya mengendalikan pandemi COVID-19 khususnya menjalang Natal dan Tahun Baru.
"Bapak Presiden menyampaikan kasus COVID-19 sudah menurun, tapi kita harus ekstra-waspada terutama menghadapi Natal dan Tahun Baru, jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya," katanya.
Dalam ratas tersebut, kata dia, juga ditekankan lima provinsi dengan jumlah kasus melandai di Pulau Jawa dan indikasi kenaikan kasus di provinsi lainnya harus terus dimonitor secara ketat.
"Presiden juga mengarahkan agar sekolah-sekolah yang melakukan pendidikan tatap muka dilakukan surveilans, kalau ada indikasi kita bisa melakukan tindakan agar tidak menyebar," demikian Budi Gunadi Sadikin.
Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kepala Otorita IKN: Pandemi ungkap tantangan penting perkotaan Asia
09 December 2023 20:07 WIB, 2023
Setelah absen tiga tahun, festival teater pelajar Kudus kembali digelar
12 November 2023 20:15 WIB, 2023
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Bhabinkamtibmas Bendungan Wonosobo sambangi peternak, cegah penyakit mulut dan kuku
13 January 2025 7:59 WIB