Presiden dijadwalkan hadiri milad ke-109 Muhammadiyah
Rabu, 17 November 2021 11:19 WIB
Pelaksanaan Milad ke-109 Muhammadiyah akan dihadiri Presiden Joko Widodo, Kamis. HO-Muhammadiyah
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan menghadiri dan memberikan sambutan pada Milad ke-109 Muhammadiyah secara daring, Kamis, kata Ketua Panitia Milad ke-109 Muhammadiyah M. Nurul Yamin.
"Dari pihak Protokol Istana sudah mengonfirmasi Insya Allah Presiden akan memberikan sambutan dalam Milad kali ini secara daring dari Istana Kepresidenan," ujar Nurul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Nurul mengatakan milad kali ini mengangkat tema "Optimis Hadapi Pandemi COVID-19: Menebar Nilai Utama". Terdapat berbagai acara yang akan turut memeriahkan milad kali ini seperti pidato Ketua Umum PP Muhammadiyah, dan penganugerahan penghargaan Muhammadiyah 2021.
Lalu penandatanganan prasasti Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu), Muhammadiyah Australia College, dan Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center, dan pemberian penghargaan bagi pegiat persyarikatan pejuang COVID-19.
"Penghargaan bagi pejuang COVID-19 yang telah berjasa di masa pandemi dalam berkontribusi membatu dan meringankan beban masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar seluruh warga bangsa, terutama dalam masa pemulihan COVID-19, terus menjaga semangat optimisme, kebersamaan, menguatkan nilai-nilai yang memperkuat kebersamaan dan menghindari nilai-nilai yang merusaknya.
"Muhammadiyah sejak awal konsisten untuk terus berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki, sumber dana, sumber daya, dan sistem yang kita gerakkan untuk hadir ikut menjadi bagian yang memberi solusi dan sekaligus juga optimisme dalam menghadapi pandemi yang sangat berat ini," kata dia.
Selain masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, Haedar berpesan bahwa masalah seberat apapun akan lebih mudah diatasi jika bangsa Indonesia bersama dan bersatu.
Dampak pandemi, kata dia, sangat terasa pada sisi kesehatan, ekonomi, hingga sosial dan psikologi masyarakat dan bangsa. Maka kerja sama dari seluruh pihak dengan program-program lintas menjadi penting dalam pemulihan akibat dampak pandemi.
"Jangan sampai kita, Bangsa Indonesia disibukkan oleh berbagai hal yang membuat kita tidak produktif dan membuat kita tidak maju. Kemajuan adalah keniscayaan bagi bangsa modern. Kemajuan adalah ideologi progresif untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang unggul," kata dia.
"Dari pihak Protokol Istana sudah mengonfirmasi Insya Allah Presiden akan memberikan sambutan dalam Milad kali ini secara daring dari Istana Kepresidenan," ujar Nurul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Nurul mengatakan milad kali ini mengangkat tema "Optimis Hadapi Pandemi COVID-19: Menebar Nilai Utama". Terdapat berbagai acara yang akan turut memeriahkan milad kali ini seperti pidato Ketua Umum PP Muhammadiyah, dan penganugerahan penghargaan Muhammadiyah 2021.
Lalu penandatanganan prasasti Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu), Muhammadiyah Australia College, dan Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center, dan pemberian penghargaan bagi pegiat persyarikatan pejuang COVID-19.
"Penghargaan bagi pejuang COVID-19 yang telah berjasa di masa pandemi dalam berkontribusi membatu dan meringankan beban masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar seluruh warga bangsa, terutama dalam masa pemulihan COVID-19, terus menjaga semangat optimisme, kebersamaan, menguatkan nilai-nilai yang memperkuat kebersamaan dan menghindari nilai-nilai yang merusaknya.
"Muhammadiyah sejak awal konsisten untuk terus berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki, sumber dana, sumber daya, dan sistem yang kita gerakkan untuk hadir ikut menjadi bagian yang memberi solusi dan sekaligus juga optimisme dalam menghadapi pandemi yang sangat berat ini," kata dia.
Selain masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, Haedar berpesan bahwa masalah seberat apapun akan lebih mudah diatasi jika bangsa Indonesia bersama dan bersatu.
Dampak pandemi, kata dia, sangat terasa pada sisi kesehatan, ekonomi, hingga sosial dan psikologi masyarakat dan bangsa. Maka kerja sama dari seluruh pihak dengan program-program lintas menjadi penting dalam pemulihan akibat dampak pandemi.
"Jangan sampai kita, Bangsa Indonesia disibukkan oleh berbagai hal yang membuat kita tidak produktif dan membuat kita tidak maju. Kemajuan adalah keniscayaan bagi bangsa modern. Kemajuan adalah ideologi progresif untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang unggul," kata dia.
Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Edukasi dasar jurnalistik ANTARA sasar lima Universitas di Kalimantan Barat
09 September 2024 16:17 WIB