Gempa bumi bermagnitudo 5,3 mengguncang selatan Jawa Timur dan Bali dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,69 derajat LS; 113,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 167 km arah selatan Kota Jember pada kedalaman 73 km yang terjadi pada Senin pukul 12.46.59 WIB.
"Saat rebahan di sofa tiba-tiba seperti bergerak, sehingga spontan saya langsung keluar rumah sambil berteriak gempa-gempa," kata Nurhayati, salah seorang warga di Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Tetangganya yang merasakan getaran gempa cukup kuat yang berlangsung beberapa detik itu juga langsung keluar rumah sambil menggendong anaknya yang masih bayi.
"Ada beberapa tetangga yang merasakan getaran gempa, namun ada juga yang tidak merasakan gempa, sehingga mereka tetap beraktivitas di dalam rumah," tuturnya.
Tidak hanya itu, guncangan gempa bumi juga sempat menghentikan sementara kegiatan persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jember karena hakim, panitera, dan jaksa yang berada di dalam ruang sidang berhamburan keluar ruangan.
"Saat terjadi gempa memang sedang berlangsung beberapa sidang di PN Jember, sehingga persidangan terhenti beberapa menit karena mereka yang ada di dalam ruangan berlari keluar ruangan untuk menyelamatkan diri," kata Juru bicara PN Jember Sigit Triatmojo.
Setelah situasi aman dan tidak lagi dirasakan guncangan gempa, lanjut dia, majelis hakim, jaksa, dan panitera kembali ke ruang sidang untuk melanjutkan persidangan.
"Sidang tetap berjalan setelah situasi aman, sehingga gempa bumi itu tidak sampai menunda atau mengganggu persidangan di PN Jember," katanya.
Sementara sebagaimana dikutip dalam keterangan pers BMKG yang diterima di Jember, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.
"Dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,69 derajat LS; 113,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 167 km arah selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 73 km," tuturnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hingga Senin pukul 13.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock), sehingga masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.